SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

BANTUL—Meski hujan sudah beberapa kali mengguyur Kabupaten Bantul, bekas penambangan tanah urug di bukit Wonolelo belum juga direklamasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga Jumat (9/11/2012), bukit di Dusun Guyangan itu masih menganga dan bongkahan batu-batu besar bertumpuk di bawahnya.

Diberitakan sebelumnya, tarik ulur penggunaan backhoe di kalangan masyarakat sekitar bukit Wonolelo masih jadi salah satu kendala lambatnya pelaksanaan reklamasi.

Disamping itu, sebagian warga juga masih bersikeras menolak jika reklamasi dilakukan dengan cara membawa keluar sisa material dan batu dari Dusun Guyangan.

Menurut Camat Pleret, Slamet Santoso, keberadaan backhoe sangat dibutuhkan agar reklamasi dapat segera diselesaikan. Mengingat, musim penghujan diperkirakan sudah dekat.

“Warga sekitar sebaiknya legawa untuk mengizinkan masuknya backhoe. Sebab, reklamasi bakal memakan banyak tenaga dan waktu kalau dikerjakan secara manual,” kata Slamet, kemarin.

Slamet menerangkan, jika penggunaan backhoe tidak dipermasalahkan, reklamasi sejatinya bisa segera dilakukan dengan meminjam backhoe yang kini difungsikan untuk perbaikan jalan Wonolelo.

Selain itu, Slamet menambahkan, pihak penambang telah bersedia meminjam backhoe milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang tengah digunakan untuk perbaikan jalan tersebut.

Untuk diketahui, Sabtu (20/10/2012) lalu adalah batas akhir pelaksanaan reklamasi yang telah diberikan Pemkab Bantul kepada pihak penambang guna menyelesaikan reklamasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya