SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Foto: courtsy paronamio.com/google image

Foto: courtsy paronamio.com/google image

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

SOLO — Arus lalu lintas di Ringroad, Mojosongo, Solo, Kamis (26/7/2012) siang, terlihat ramai. Lalu lalang kendaraan besar maupun kecil silih berganti. Siang itu, kendaraan yang melintas di Jl Sumpah Pemuda menuju Ringroad didominasi truk dan mobil pribadi.

Tepat di perempatan Mojosongo, kendaraan terlihat padat merayap menunggu antrean traffic light berwarna hijau (penanda jalan). Setelah itu, kepadatan pun terurai.
Pemandangan berbeda terlihat di Ringroad baik yang termasuk wilayah Mojosongo, Jebres maupun Gondangrejo, Karanganyar. Ketika melewati jalur Ringroad, mayoritas kendaraan melaju cepat.

Ya, siang itu memang tidak ada peristiwa kecelakaan lalu lintas. Namun jalan lingkar selatan ini nyatanya merupakan jalur paling rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang telah merenggut banyak korban baik luka maupun tewas.

“Dalam satu pekan, kecelakaan lalu lintas bisa mencapai tiga sampai empat kali,” tutur Yuli, 35, warga yang menempati rumah di pinggir Ringroad, Mojosongo, saat ditemui Solopo.com, Kamis.

Yuli memaparkan, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi pada pagi dan siang hari. Rata-rata kendaraan yang mengalami kecelakaan adalah truk dan bus. “Kendaraan yang dari Karanganyar menuju Solo kadang remnya ngeblong sehingga menabrak batas rumah warga sini,” papar Yuli.

Yuli tak bisa habis pikir, kecelakaan lalu lintas seakan menjadi ‘tradisi’ mingguan. Pernyataan serupa juga dipaparkan Agus, 35. Pria yang sehari-hari sebagai tukang tambal ban motor ini menyebut kecelakaan diakibatkan karena kelalaian pengendara.

“Pengendara kadang tidak sabar, saling serobot, ingin menang sendiri sehingga terjadilah kecelakaan,” ujar Agus.

Agus juga tidak menampik bahwa jalanan menurun dan menanjak di Perempatan Mojosongo menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Selain itu, pengendara maupun pengemudi mobil yang kurang memerhatikan rambu-rambu akan berakibat fatal. “Di sepanjang Ringroad rambu-rambu kurang, lampu penerangan juga minim,” timpal Eko Putro, 45, warga Dalon, Gondangrejo, Karanganyar, saat ditemui Solopos.com di teras rumahnya. Muhammad Khamdi/JIBI/SOLOPOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya