SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Solopos/Agoes Rudianto)

Solopos.com, JAKARTA—Aksi demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2014 dan penghapusan sistem kerja outsourcing di sejumlah kawasan industri di tanah air berjalan damai.

Berdasarkan pantauan Bisnis, buruh atau pekerja mengadakan orasi di Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur. Diantaranya, Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia mengikuti demontrasi yang dipusatkan di KIP. Mereka menggunakan sejumlah kertas karton putih untuk menuliskan pesan tuntutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Muhammad Rusdi menginformasikan aksi demonstrasi buruh di Kabupaten Cimahi, Jawa Barat, dengan melakukan penyisiran kawasan industri hingga seluruh pabrik tidak ada yang beroperasi.

Di Gresik, Jawa Timur, buruh berorasi menuntut kenaikan UMP sebesar 50%. Di Kota Batam, ribuan buruh dari berbagai perusahaan galangan kapal Kawasan Industri Tanjunguncang dan Sekupang mengadakan aksi menuntut penghapusan outsorcing dan penetapan upah layak, kata Rusdi.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, di Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi jalan Gatot Subroto Kav.51, Jakarta Selatan, yang biasa menjadi pusat aksi demonstrasi buruh, kali ini terlihat sepi. Hanya puluhan polisi berjaga di depan kantor untuk mengantisipasi aksi demonstrasi.

Dalam aksinya, kata Rusdi, buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2014, menuntut perhitungan upah minimum mengunakan 84 komponen hidup layak, menuntut pemberian jaminan kesehatan seluruh rakyat 1 Januari 2014, menuntut penghapusan outsourcing serta meminta agar Inpres No.9/2013 tentang tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Dalam Rangka Keberlangsungan Usaha dicabut.

“Di sejumlah daerah rata-rata itu tuntutan kami,” katanya, Senin (28/10/2013). Untuk mengamankan jalannya aksi, Polda Metro Jaya menerjunkan 17.276 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi dan mogok nasional buruh.

Sementara itu, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan aksi demonstrasi hari ini merupakan pemanasan dari aksi mogok kerja pada 31 Oktober hingga 1 November 2013. Dipastikan, pada aksi mogok nasional tersebut akan diikuti 3 juta buruh di seluruh Tanah Air.

Menanggapi aksi demontrasi yang dilakukan buruh di Tanah Air, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengajak para buruh yang tergabung dalam  para serikat pekerja agar mengeser pola perjuangannya dari gerakan turun ke jalan dan mogok kerja menjadi gerakan dialog sosial.

Pekerja di Indonesia diminta memperjuangan segala aspirasi dan tuntutannya dengan menggunakan forum-forum dialog sosial yang terdapat dalam dewan pengupahan, Lembaga Kerja sama (LKS) Bipartit  dan LKS Tripartit.

Muhaimin menegaskan tren pergerakan buruh di seluruh dunia sudah bergeser dari gerakan turun ke jalan menjadi gerakan dialog sosial. “Gerakan dialog  sosial ini akan lebih efektif dan bermanfaat bagi semua pihak.”

Dengan dialog antara unsur pemerintah, pengusaha dan pekerja dipastikan dapat dicapai solusi yang menguntungkan seluruh pihak.
“Jangan sampai aksi  buruh ini membuat jengkel semua pihak,” kata Muhaimin.

Misalnya dengan membikin macet, intimidasi, pemaksaan, sweeping hingga berbuat anarkistis.
Di tengah berjalannya aksi demontrasi di Tanah Air, muhaimin menyoroti masih rendahnya tingkat pendidikan buruh yang masih didominasi lulusan SD dan SMP.

Berdasarkan data kemenakertrans, lebih dari 54% angkatan kerja masih berpendidikan SD.
Muhaimin mengatakan, produktivitas serta keterampilan dan kompetensi kerja (skills labour) para pekerja haris ditingkatkan supaya pendapatan juga naik. “Jangan skillnya rendah namun  penghasilan minta naik terus.”

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengabarkan tidak ada aksi demonstrasi di sejumlah perusahaannya. Sebagian pekerja lebih memilih bekerja dan meningkatkan produkstivitas. Sofjan pemilik Grup Gemala mengatakan sudah tidak zaman buruh menyalurkan aspirasi melalui demonstrasi.

“Harusnya, buruh memperjuangkan aspirasinya melalui dewan pengupahan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya