SOLOPOS.COM - Pekerja di rumah produksi kerajinan kayu di Kemiri, Kecamatan Mojosongo, merapikan karya berwujud motor gede, Senin (29/4/2013). Produk ini dibuat dalam ukuran sesungguhnya dan miniatur. (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)


Pekerja di rumah produksi kerajinan kayu di Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali merapikan karya berwujud motor gede, Senin (29/4/2013). Produk ini dibuat dalam ukuran sesungguhnya dan miniatur. (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Kreasi kerajinan kayu berbentuk motor gede (Moge) dari Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali tembus pasar Eropa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Minat pembeli kalangan khusus dari mancanegara itu membuat pengusaha di Kemiri meraup omzet hingga Rp100 juta/bulan.

Ekspedisi Mudik 2024

Eko Lukistyanto, pemilik usaha kerjaninan kayu di Kemiri, menerangkan pesanan karyanya itu antara lain berasal dari Amerika, Inggris dan Jepang. Kerajinan kayunya menyajikan karya dengan ukuran seperti aslinya atau real size.

“Khusus yang dikerjakan di sini adalah Moge seperti Harley Davidson dan mobil kuno,” kata Eko saat ditemui Solopos.com,  di rumah produksinya, awal pekan kemarin.

Dia mengaku pasar mancanegara itu digayuhnya lewat sejumlah pameran. Dia menjelaskan relasi tersebut dipertahankan lewat profil yang disediakan via website.

“Sejak 1999. Mungkin sudah banyak pelaku kerjinan kayu, namun kami bikin yang unik dengan kemasan detail atau memang seperti aslinya,” tambah Eko. Kerajinan kayu berbentuk Harley Davidson biasa dibandrolnya seharga Rp13,5 juta. Beberapa karya masing-masing ada yang tembus seharga Rp34 juta.

Eko mengaku kewalahan menuruti permintaan konsumen. Sebab, dia kesulitan mencari pekerja. “Kendalanya usaha agak menyusut setelah krisis Eropa. Selain itu kesulitan tenaga kerja, lebih banyak karyawan keluar memilih kerja di pabrik tekstil. Kami juga ragu jika harus mendidik tenaga baru sementara permintaan sudah mengejar,” tukasnya.

Staf bagian produksi kerajinan tersebut, Mujianto menerangkan pesanan kerajinan kayu berbentuk mobil kuno juga datang dari Jerman.

“Biasanya Jerman yang minta ukuran mobil yang lebar. Jepang sering pesan ukuran kecil, sebulan kami bisa mengirim satu kontainer,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya