SOLOPOS.COM - Ilustrasi tawuran (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN – Polres Sleman mengidentifikasi adanya penggunaan alat komunikasi sejenis Handy Talkie (HT) sebagai alat koordinasi untuk melakukan tawuran antar geng motor.

Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin menjelaskan anggota geng motor kini memiliki alat komunikasi yang canggih yakni sejenis radio HT. Alat komunikasi HT tersebut digunakan untuk berkoordinasi antar anggota  untuk kemudian melakukan tawuran di suatu tempat. Hal itu dinilai sangat mengkhawatirkan karena radio tersebut tidak bisa dilakukan pemantauan atau penyadapan. Serta hanya dilakukan pemantauan dan komunikasi di internal komunitas mereka. Parahnya mereka tidak memiliki ijin dalam mengoperasikan alat tersebut.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“HT itu digunakan oleh mereka untuk berkoordinasi, mengumpulkan massa mereka sebelum melakukan bentrok. Ini sangat mengkhawatirkan karena alatnya sudah seperti alat yang digunakan aparat kepolisian,” ungkap Ihsan, Rabu (24/9/2014).

Sementara itu Ihsan menambahkan akitivitas geng motor di Sleman saat ini memang kerapkali meresahkan. Beberapa waktu lalu, anggotanya dari Satresnarkoba juga dibacok oleh anggota geng motor saat akan melakukan pengamanan. Mereka tidak mengindahkan meski sudah diberikan tembakan peringatan berkali-kali.

Sebelumnya Polres Sleman mengamankan seorang anggota geng motor saat akan melakukan aksi tawuran di kawasan Kamdanen, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Minggu (20/9) malam. Selain mengamankan pedang petuga juga mendapatkan HT yang dibawa anggota geng motor.

“Mereka umurnya mulai dari usia pelajar sampai sekitar 30 tahun. Satu geng motornya sampai puluhan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya