SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (Dok/JIBI/Bisnis)

Modal usaha kecil masih sulit didapatkan dari perbankan, apalagi di tengah perlambatan ekonomi seperti sekarang ini

Harianjogja.com, JOGJA- Akses permodalan dari perbankan selama ini menjadi kendala bagi unit usaha kecil (UKM) untuk berkembang. Apalagi dalam situasi perlambatan ekonomi seperti saat ini, perbankan lebih meningkatkan asas kehati-hatian.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Persoalan tersebut justru berdampak pada semakin sulitnya UKM untuk berkembang dan meningkatkan produksinya. Untuk membantu akses permodalan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan PT Palapa Nusantara Berdikari memberikan bantuan permodalan bagi UKM yang potensial tetapi tidak bankable.

Ekspedisi Mudik 2024

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, sumber utama permodalan adalah bank. Namun, perbankan memberlakukan standar ketat hingga banyak UKM potensial dinilai tidak bankable.

“Untuk itulah kami hadir untuk memfasilitasi modal melalui skema kemitraan. UKM yang memiliki potensi tetapi belum bankable di lebih dari 26 provinsi kami berikan bantuan permodalan,” jelas Rosan kepada wartawan di Hotel Ambarrukmo Jogja, Kamis (1/10/2015).

Satu UKM, kata Rosan, mendapat bantuan modal yang diberikan Palapa antara Rp100 juta hingga Rp500 juta. Untuk DIY, terdapat dua UKM yang mendapat bantuan. Masing-masing UKM Gerobak Karto Wangunkarso usaha produksi gerobak. mendapat modal sebesar Rp150 juta.

Sementara bantuan modal untuk dengan bidang usaha retail batik, Ragam Kriya sebesar Rp350 juta. Dijelaskan Rosan, produk Gerobak Karto masih dipasarkan untuk dalam negeri dan diharapkan mampu melebarkan sayap bisnisnya ke mancanegara.

“Sementara, Ragam Kriya diharapkan menjadi ‘bapak’ bagi industri kerajinan di Jogja untuk meningkatkan kegiatan ekspor produk kerajinan di Jogja. Pemberian modal dan pembiayaan untuk UKM ini sengaja dipilih bagi mereka yang memiliki produk. Pemberian modal dan pembiayaan untuk UKM yang punya produk unggulan di daerah masing-masing,” jelas dia.

Sementara, Direktur Gerobak Karto Wangunkarso Aris Ariyadi mengakui, akses perbankan untuk UKM memang cukup ketat. Sebagai UKM, pihaknya membutuhkan modal kerja. Skema pemberian bantuan pinjaman dengan jaminan yang dilakukan perbankan, menjadi salah satu kendala yang dihadapi UKM.

“Dengan Kadin dan Palapa, kami mendapatkan bantuan dengan sistem kepercayaan. Modal usaha ini akan digunakan untuk memperluas lokasi workshop, menambah peralatan kerja dan kebutuhan lainnya sesuai dengan proposal yang kami ajukan,” jelasnya kepada Harian Jogja.

Dia menambahkan, tidak hanya sistem kepercayaan yang dipegang. Kadin dan Palapa juga memberikan penawaran angsuran dengan sejumlah pilihan. Apakah angsuran dilakukan dengan membayar pokok dan bunganya secara langsung atau membayar pokok pada akhir pinjaman dengan membayar bunga setiap bulan.

“Kami memilih tawaran yang terakhir karena itu sangat memudahkan bagi UKM selama masa pinjaman tiga tahun,” ujar Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya