Solopos.com, SAMPDORIA — Inter Milan sedang berada dalam fase yang langka setelah memenangi enam laga awal Seri-A secara beruntun. Catatan ini menyamai apa yang mereka raih pada musim 1966/1967 bersama pelatih legendaris Helenio Herrera.
Performa positif tersebut menjadi modal bagus jelang duel Liga Champions melawan Barcelona, 3 Oktober 2019, serta melawan Juventus di Seri-A, 10 Oktober 2019. Pada pekan keenam Seri-A, Nerazzurri mampu membungkam Sampdoria dengan skor 3-1 di Luigi Ferraris, Minggu (29/9/2019) dini hari WIB.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kemenangan ini membuat Inter menjaga puncak klasemen dengan 18 poin, unggul dua poin dari Juventus di posisi kedua. Hasil tersebut juga membuat pasukan Antonio Conte menyamai pencapaian musim 1966/1967 dengan meraih enam kemenangan beruntun di awal kompetisi.
Namun rekor manis anak asuh Helenio Herrera pada musim itu berakhir getir setelah Juventus yang justru keluar sebagai juara. Pengalaman itu tampaknya membuat Conte mewanti-wanti Milan Skriniar dkk. agar tak dilanda euforia pascakemenangan atas Il Samp. Sebab Nerazzurri sudah ditunggu laga berat melawan Barcelona dan Juventus.
“Sekarang kita harus menekan tombol reset, fokus menuju kepada Barcelona di Camp Nou, sebuah pertandingan yang tentu saja tidak akan kekurangan motivasi,” ucap Conte seperti dilansir Football Italia, Minggu.
Bagi Sampdoria, kekalahan itu kian membenamkan mereka di posisi juru kunci klasemen dengan tiga poin dari enam laga. Pelatih Sampdoria, Eusebio Di Francesco, menilai anak asuhnya gentar menghadapi kualitas yang dimiliki lawan.
“Kami kehilangan bola terlalu mudah, kami membuat segalanya terlihat mudah untuk mereka,” sesal Di Francesco.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
