SOLOPOS.COM - Deretan gerai es teh jumbo di kawasan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Jl. Garuda Mas, Kamis (9/2/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Bisnis es teh kemasan dengan jumbo tengah menjadi tren di Solo dan sekitarnya. Dalam sehari, satu lapak es teh jumbo bisa menjual ratusan gelas. Omzet pedagang ini pun terbilang lumayan, yakni mencapai ratusan ribu per bulan.

Potensi bisnis es teh jumbo ini ternyata juga merebak di marketplace. Berdasarkan penelusuran Solopos.com di Shopee, paket usaha es teh dijual mulai harga Rp800.000 hingga jutaan rupiah.

Promosi Anak Usaha Telkom Ikut Garap Proyek Kabel Laut Internasional 11.000 Km

Dengan harga Rp800.000, pembeli bisa mendapatkan satu gerobak portable, banner, 100 cup, 100 tutup cup, 100 sedotan, 100 kresek, lima jenis paket rasa, satu sendok aduk, dan satu menu dan panduan.

Menariknya, paket usaha tersebut juga melayani custom logo sendiri.

Untuk paket usaha Rp1,2 juta, dengan biaya tersebut bisa mendapatkan paket yang hampir sama, namun perbedaannya pada gerobak yang terbuat dari kayu jati dengan ukuran 80 x 40 x 175 sentimeter.

Marak di Solo

Berdasarkan penelusuran Solopos.comada beberapa lapak yang menjual es teh jumbo. Misalnya sepanjang 500 meter Jl. Garuda Mas Univesitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), lalu tiga outlet di depan Kampus 1 UMS.

Lebih jauh lagi, di depan Kampus 2 UMS ada sekitar sepuluh outlet yang menjual es teh jumbo hingga simpang empat Menco Raya.

Masuk Jl. Menco Raya, berjarak 400 meter ada terlihat lima outlet yang menjual es teh jumbo. Mereka rata-rata memajang standing banner bertulis Es Teh Jumbo Rp3.000.

Salah satu penjual es teh, Annisa, menguraikan bahwa dalam sehari ia bisa menjual 100 hingga 150 gelas. Ia menjual es teh dengan berbagai macam rasa mulai dari es teh biasa, dan es teh kampul.

Lalu ia juga menjual aneka rasa lainnya, seperti milk tea, taro, serta chocolate tea. Satu kemasan ia jual mulai Rp3.000 hingga Rp7.000. Dalam sehari omzetnya sekitar Rp300.000 – Rp400.000.

“Yang paling laku ya es teh sama es teh kampul, harga es teh Rp3.000/kemasan kalau es teh kampul Rp4.000/kemasan. Letaknya dekat kampus jadi lumayan ramai,” terang Annisa saat ditemui Solopos.com di lapaknya pada Kamis (9/2/2023).

Penjual lainnya, Yuni, menguraikan ia hanya karyawan lapak es teh tersebut. Biasanya dalam sehari ia bisa menjual 100 gelas.

“Paling dicari ya es kampul, favorit orang Solo,” terang Yuni.

Ia sendiri telah mencampurkan gula dengan racikan teh, sehingga tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk melayani pembeli.

Sementara itu, di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, usaha es teh gelas jumbo tersebar di Jl. Jaya Wijaya, di sepanjang 1,8 kilometer tersebut, terdapat sembilan outlet usaha es teh gelas jumbo.

Pemilik outlet es teh jumbo, Trivena Siwi Pratiwiningsih, mengatakan dalam sehari ia mampu menjual 200 gelas dengan omzet mencapai Rp600.000.

Jumlah tersebut termasuk penjualan es teh manis jumbo, es teh kampul jumbo, dan es kopi cokelat.

Usahanya baru berjalan empat bulan. Namun ia melihat potensi usaha es teh jumbo cukup bagus. Untuk strategi penjualannya, ia tidak langsung mencampurkan gula dengan tehnya. Hal ini bertujuan agar pembeli bisa meminta tingkat kemanisan yang diinginkan.

Bisnis es teh tak banyak risiko, karena ada sisa bahan baku tak perlu menjualnya atau membuangnya.

Paling-paling hanya sisa racikan teh yang sudah ia buat yang harus dibuang itu pun nilainya tak besar, untuk kemasan bisa digunakan pada hari berikutnya dan bahan lainnya, seperti es, gula, dan serbuk rasa bisa digunakan dalam jangka waktu langka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya