SOLOPOS.COM - Kondisi mobil yang tertabrak kereta api saat menyeberangi perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Jumat (27/5/2022) sore. (Istimewa/Polres Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Satu unit mobil tertabrak kereta api (KA) di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jumat (27/5/2022) sore. Sopir dan penumpang selamat dari maut tanpa luka sedikitpun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 15.00 WIB. Mobil dikemudikan Ama Albaits Tsa Sanna, 35, warga Ciracas, Jakarta Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mobil yang ditumpangi Ama bersama M. Syaefudin, 33, warga Wonogiri melaju dari arah Toko WS atau dari jalan raya Solo-Jogja menuju ke selatan. Saat melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu di Taji, pengemudi tidak menyadari ada kereta yang hendak melintas dari arah barat atau dari Stasiun Brambanan.

Saat menoleh ke kanan dan melihat ada KA yang melaju dari arah barat, pengemudi langsung menginjak gas mobil agar segera melintasi rel KA tanpa palang pintu.

Lantaran jarak yang terlalu dekat, KA Argo Wilis jurusan Bandung-Surabaya menabrak bagian belakang mobil. Peristiwa itu mengakibatkan bagian belakang mobil rusak dengan pintu belakang terlepas.

Baca Juga: Tabrak Truk Terparkir di Jl. Solo-Jogja, Pengendara Vespa Matik Terluka

Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, melalui Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, memastikan tak ada korban terluka maupun jiwa akibat kejadian itu. Pengemudi dan penumpang selamat tanpa luka sedikitpun.

Kerugian materiil kerusakan mobil akibat kecelakaan itu ditaksir mencapai Rp15 juta.

“Kami mengimbau ke masyarakat saat di perlintasan KA baik yang ada palang pintu maupun yang tidak harap hati-hati. Tengok kanan-kiri sebelum melintas untuk memastikan ada KA yang lewat atau tidak,” kata Abdillah kepada Solopos.com, Jumat.

Camat Prambanan, Puspa Enggar Hastuti, membenarkan ada peristiwa mobil ditabrak KA di perlintasan tanpa palang wilayah Desa Taji. Di perlintasan tanpa palang yang berlokasi tak jauh dari Stasiun Brambanan itu hampir setiap tahun terjadi kecelakaan.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Klaten, 3 Penumpang Grand Max Cedera Ringan

Pada Desember 2021 lalu, seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia setelah tertabrak KA saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu itu.

Puspa mengatakan perlintasan KA tanpa palang pintu di Taji termasuk jalur alternatif yang cukup ramai dilintasi warga. Pasalnya, ruas jalan itu menjadi penghubung ke desa lainnya di Prambanan seperti Sengon dan Pereng serta desa di kecamatan lain seperti ke Kecamatan Gantiwarno.

“Jalur itu memang ramai. Kondisi perlintasan KA memang tidak ada palangnya dan tidak ada yang jaga. Perlintasan dijaga saat momentum tertentu saja seperti ketika Lebaran,” kata dia.

Puspa menjelaskan warga berharap ada penambahan pengaman berupa palang pintu pada perlintasan KA di Taji itu. Usulan itu pernah disampaikan ke instansi terkait. Hanya, kewenangan menambah fasilitas tersebut berada di pemerintah pusat.

Baca Juga: Laka 4 Kendaraan di Jl Solo-Jogja, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

“Harapan masyarakat ada penambahan pengaman seperti palang pintu. Memang sudah disampaikan tetapi belum terealisasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya