SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)– Tim gabungan dari LSM Forum Masyarakat Donohudan (FMD) dan Pemuda Surakarta (Pusaka) memergoki satu unit truk tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga melakukan pencurian bensin dengan modus ‘kencing’, di Desa Pojok, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Rabu (16/11) sore. Warga masyarakat itu menyergap dan kemudian mengamankan satu unit truk bernopol B 9413 UO beserta supir dan kernetnya.

Koordinator LSM FMD, Pandri Wahono, mengatakan penangkapan itu sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja pihak kepolisian yang tidak menindaklanjuti adanya dugaan pencurian bensin dengan modus kencing di beberapa titik di Soloraya. “Saya tidak melaporkan kepada polisi setempat karena dugaan saya ada oknum polisi yang terlibat di dalamnya. Itulah sebabnya, kenapa saya lakukan penangkapan dan pengamanan truk itu,” papar Pandri, saat berkunjung ke Griya SOLOPOS, Rabu petang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penangkapan tersebut, menurut Pandri bukan tanpa alasan. Sebab, dirinya bersama tim sudah melakukan pengintaian dan penyelidikan hampir 2,5 bulan lalu. “Saya menunggu moment yang tepat. Selama ini temuan masyarakat mengenai truk BBM dengan modus ‘kencing’ di sejumlah titik tidak pernah mendapat penanganan serius dari aparat penegak hukum. Tentu kami sebagai masyarakat sipil sangat kecewa,” paparnya.

Pandri menceritakan, Rabu sore itu dirinya bersama 16 orang dengan mengendarai dua mobil dan lima sepeda motor mencurigai adanya dua truk tanki BBM yang berhenti dipinggir jalan perbatasan Simo-Nogosari. Setelah kecurigaan menguat, tim langsung menghentikan laju truk tersebut serta mengamankan seorang sopir, Aming Suwoko, 30 dan seorang kernet, Sriyanto, 25. “Kami amankan sopir dan truk ini sebagai barang bukti untuk dilaporkan ke Mabes Polri. Hal ini kami lakukan biar ada tindakan dan sanksi tegas bagi oknum polisi yang menjadi backing dalam kasus BBM kencing ini,” terang Pandri.

Lebih lanjut, Pandri mengatakan tim LSM hanya bisa mengamankan satu unit truk tanki BBM. Sementara satu unit truk BBM lain berhasil meloloskan diri saat tepergok tim. Tim juga mengetahui tiga orang melarikan diri mengendarai sepeda motor. “Saya mencurigai satu orang itu adalah oknum polisi, sedangkan dua orang warga lainnya merupakan masyarakat biasa yang turut membantu. Kami berani membuktikan dengan gambar foto yang bisa menjadi alat bukti,” terangnya.

Saat berada di Griya SOLOPOS, salah seorang sopir, Aming, mengatakan bahwa dirinya hendak mengantarkan BBM tersebut ke daerah Purwodadi. “Saya baru kali ini melakukan pencurian BBM. Saya mendapatkan informasi tempat ‘kencing’ BBM dari perbincangan sopir-sopir lain,” terangnya saat ditanya Espos.

Aming mengakui bahwa dirinya telah melakukan pencurian bensin yang diisikan pada satu buah jeriken berisikan 30 liter. Dalam satu jeriken tersebut dijual dengan harga Rp 100.000. Truk tangki yang dikendarai Aming berisikan 16.000 liter bensin yang diambil dari Depo Pertama cabang Boyolali. Aming keluar dari Depo Boyolali pada pukul 15.00 WIB. Namun saat melewati wilayah Nogosari, dirinya dijegat oleh beberapa orang. “Baru satu jeriken yang sudah saya jual. Kalau sopir lain di depan saya yang kabur sudah menjual empat buah jeriken,” kata Aming.(m98)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya