SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengingatkan kesiapan pemerintah terkait dengan rencana membatasi kuota bahan bakar minyak bersubisidi dengan cara melarang kendaraan pribadi menggunakan BBM premium per 1 April 2012. Fabby, Minggu (18/12) mengatakan rencana pengalihan tersebut harus dijelaskan secara detail oleh pemerintah supaya kebijakannya bisa mencapai hasil yang optimum. Menurut Fabby, pompa bensin yang menyediakan pertamax sebenarnya tidak cukup dan efek kelangkaan tersebut dapat terjadi seiring dengan kebijakan pembatasan ini. Dengan adanya kelangkaan tersebut harga BBM baik premium maupun pertamax dapat naik.

Fabby menambahkan berdasarkan hal tersebut jangan sampai upaya pembatasan BBM bersubsidi justru membatasi volume BBM di masyarakat. Kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut tidak perlu berlaku bagi angkutan umum karena pengeluaran masyakarat untuk angkutan umum cukup besar. Dengan cara bertahap dan jelas masyarakat dapat menyesuaikannya dan pelaku usaha dapat memperhitungkan risiko bisnisnya seiring dengan naiknya angka inflasi. Selain itu, dana subsidi BBM bersubsidi bisa digunakan ke hal lain yang lebih berguna misalnya, pembangunan infrastruktur dan membantu masyarakat miskin. [kcm/ard]

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya