SOLOPOS.COM - Jokowi dan Esemka (Dok/JIBI/Solopos)

Mobil nasional tak kunjung terealisasi di Indonesia. Mobil esemka dinilai sulit berhadapan dengan raksasa otomotif.

Solopos.com, JAKARTA – Mobil nasional ditunggu-tunggu kehadirannya di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta mobil Esemka membidik segmen khusus seperti misalnya menjadi kendaraan angkutan perdesaan, pertanian, atau perkebunan.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

“Esemka diminta mencari segmen khusus, jangan berhadapan langsung dengan raksasa otomotif yang sudah besar,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (25/2/2015) malam.

Ia mengatakan jika Esemka memilih seperti Malaysia dalam mengembangkan mobil nasionalnya yang ingin men-challenge untuk berhadapan langsung dengan raksasa otomotif besar, maka akan sulit bagi Indonesia.

Sebab Indonesia sudah termasuk terlambat mengembangkan proyek mobil nasional.

“Seperti Korea saja mengembangkan mobil nasional sejak tahun 1970an, Malaysia 1980an dan di-support habis-habisan,” katanya.

Namun, ia menegaskan pemerintah mendorong inisiatif pihak mana pun untuk mengembangkan proyek mobil nasional.

Esemka, kata Sofyan, pada dasarnya sudah menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di Tanah Air karena diproduksi oleh putra putri bangsa dari SMK-SMK yang bahkan berpotensi menghasilkan pendapatan untuk mereka.

“Kami tanya, berapa skala ekonominya, ternyata dengan produksi 300-400 unit tiap bulan saja sudah bisa making money, karena tidak mungkin menyaingi industri otomotif yang sudah meraksasa,” kata dia.

Namun tantangan ke depan, kata dia, banyak meskipun pada intinya masyarakat harus tetap bisa mengapresiasi karya anak bangsa yang diharapkan bisa menjadi cikal bakal mobil nasional.

Pada bagian lain, Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan saat ini pemerintah berupaya mendorong penggunaan mobil di dalam negeri. Hal itu dilakukan untuk memberikan ruang berkembang bagi industri otomotif nasional.

“Kebutuhan angkutan umum di pedesaan, dan angkutan untuk pertanian, perkebunan, serta pertambangan itu kan cukup banyak. Tentu akan lebih baik kalau dapat menggunakan mobil yang diproduksi sendiri,” katanya, Rabu (25/2).

Saleh menuturkan pemerintah akan membuat road map mengenai pengembangan industri otomotif dalam negeri, dengan memetakan kebutuhannya. Nantinya, pemerintah akan mengalkulasi berapa banyak kebutuhan mobil di dalam negeri yang dapat dipenuhi produk lokal.

Menurutnya, pengembangan industri otomotif di dalam negeri tidak dapat dilakukan secara terpusat di satu daerah. Pemerintah akan mendorong pengembangan industri komponen penunjang di berbagai daerah, agar dapat menciptakan pemerataan.

“Nantinya komponen lokal akan dikembangkan di berbagai daerah, kemudian perakitannya dilakukan di daerah lain,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya