SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil LCGC (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Mulai dipasarkannya mobil low cost green carier (LCGC) diperkirakan bakal mendorong kinerja perusahaan pembiayaan sampai 15%.

Menurut Kepala Cabang Adira Solo Mobil, I Ketut K Ari Bayupati, respons pasar yang cukup tinggi terhadap kehadiran mobil LCGC ini menjadi peluang tersendiri bagi perusahaan pembiayaan atau leasing. “Sebenarnya kami [leasing] dari dulu juga ikut menunggu peraturan dari pemerintah soal LCGC.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harapannya segera bisa diterapkan. Karena selama ini kan baru wacana, dan tidak hanya diler, ada beberapa calon nasabah kami yang menanyakan realisasi LCGC,” kata Ketut, kepada solopos.com, Senin (9/9/2013).

Jika mobil-mobil LCGC itu sudah mulai beredar, kata Ketut, seperti Agya, Ayla dan mobil LCGC lainnya, leasing bakal bekerja sama dengan diler dan agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk mendukung program-program diler. Ketut melanjutkan, saat ini indent mobil LCGC sudah cukup banyak.

Ekspedisi Mudik 2024

Meskipun belum ada satupun yang aplikasi pembiayaan, tapi Ketut mencatat setidaknya sudah ada sepuluhan calon nasabah yang menanyakan mengenai skema pembiayaan mobil LCGC.

“Yang jelas kami siap membiayai pembelian mobil LCGC, dan sepertinya skema pembiayaannya akan sama dengan pembiayaan mobil penumpang lainnya. Seperti terkait ketentuan uang muka minimal 30% sesuai Peraturan Menteri Keuangan,” jelas dia.

Mengenai kinerja perusahaan, lanjut Ketut, Adira Solo Mobil pada semester I-2013 masih mampu mencatat angka pertumbuhan pembiayaan di kisaran 10%. “Pertumbuhannya masih di bawah 10% dibanding periode yang sama tahun lalu. Memang angka pertumbuhan ini kurang memuaskan, karena persaingan leasing saat ini sangat ketat.”

Menurutnya, leasing tidak hanya bersaing dengan sesama leasing lainnya tetapi juga dengan lembaga keuangan perbankan yang saat ini juga banyak menawarkan kredit kendaraan bermotor (KKB).

“Tahun ini target pembiayaan kami adalah Rp15 miliar per bulannya. Kebetulan, realisasi pembiayaan bisa mencapai Rp16 miliar, dan dengan pasar LCGC itu nanti potensinya bisa mendongkrak pembiayaan sampai 15%.”

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Yudha Bawono, juga menyebutkan dirilisnya sejumlah mobil LCGC dan siap diedarkan dalam waktu dekat akan menjadi potensi pasar baru bagi perusahaan pembiayaan. Memang, jelas Yudha, banyak hal yang saat ini masih menjadi pertanyaan kalangan leasing.

“Kami dengar informasi dari diler indent mobil LCGC itu sangat banyak. Tapi pertanyaan kami, jika mobil itu memang murah, apakah konsumen tetap akan membeli dengan cara kredit atau dengan cash?” kata Yudha, yang juga Branch Manager Batavia Prosperindo Finance Solo.

Jika banyak dibeli secara cash oleh masyarakat kelas atas, tentu leasing tidak banyak mendapatkan berkah dari mobil LCGC. Tetapi, kalau banyak diakses masyarakat menengah ke bawah dengan cara kredit, pasti akan mendorong kinerja perusahaan pembiayaan.

Meskipun peluangnya besar, lanjut Yudha, kehadiran mobil-mobil murah dalam waktu yang bersamaan itu belum tentu menjadi peluang yang bisa bertahan lama. Karena menurutnya, meskipun Agya Ayla maupun LCGC merek lain hadir dengan cukup booming, tetapi penetrasi pasarnya diperkirakan tidak akan sekuat merek mobil yang sudah mapan sebelumnya, seperti Avanza, Yaris, Xenia.

“Pasti tetap akan ada seleksi alam. Gengsi masyarakat juga akan berpengaruh terhadap potensi pasar mobil ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya