SOLOPOS.COM - Tampilan mobil pedesaan.(Istimewa/Twitter/Kemenperin)

Mobil murah ini bisa digunakan untuk mengakut hasil pertanian dan perkebunan.

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencanangkan program Mobil Pedesaan untuk membantu Industri Kecil dan Menengah (IKM). Program tersebut diharapkan mampu memudahkan aktivitas masyarakat di daerah, khususnya sebagai alat angkut hasil-hasil usaha masyarakat desa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip Solopos.com, dari laman Kemenperin, Minggu (5/2/2017), Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menegaskan Mobil pedesaan merupakan wujud kemandirian industri nasional. Alasannya komponen mobil sepenuhnya dari dalam negeri.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mobil pedesaan adalah wujud kemandirian industri nasional karena 100 persen komponennya dari dalam negeri. Kendaraan ini juga diharapkan mendorong kegiatan ekonomi di pedesaan, termasuk sektor industri kecil dan menengah,” jelas Airlangga.

Mobil pedesaan akan didesain sebagai mobil berkekuatan empat roda (four wheel drive) dan modelnya seperti mobil pikap. Bagian belakang mobil didesain agar bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. “Jadi mobil ini didesain pergerakannya four wheel drive dan modelnya seperti pikap. Roda empat dan bagian belakangnya bisa diubah-ubah sesuai aktivitasnya sehingga bisa membawa alat atau hasil pertanian,” tambah Airlangga.

Sejauh ini, Tim Kemenperin sudah membuat lima prototipe yang sudah lulus uji emisi dan dilakukan tes jalan. “Sekarang sudah ada lima prototipe, sudah tes jalan 100.000 km, sudah uji emisi dan hasilnya lulus. Tetapi kami masih perbaiki desain dan kelengkapan kelima prototipe itu. Nantinya juga akan dibuat beberapa varian yang mengikuti kontur alam desa tertentu,” terang Airlangga. Pengembangan prototipe ditargetkan rampung Agustus 2017.

Mobil Pedesaan ini akan menggantikan kendaraan angkut pertanian yang tidak memenuhi standar keamanan seperti grandong. “Selama ini, untuk mengangkut hasil pertanian, para petani membuat kendaraan angkut rakitan dari mesin disel. Karena buatan sendiri, alat angkut seperti grandong tidak memenuhi standar keamanan,” jelas Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), I Gusti Putu Suryawirawan.

Mobil Pedesaan ini rencananya akan dijual dengan harga Rp60 juta per unit. Kemenperin juga membuka kesempatan kerja sama bagi produsen yang berniat memproduksi Mobil Pedesaan. “Rp60 juta itu basis produk, nanti tinggal ditambah aksesorisnya. Desain yang dilakukan kemenperin ini sifatnya open source, jadi produksi bisa di berbagai tempat termasuk di bengkel-bengkel desa,” tambah Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya