SOLOPOS.COM - Bursa mobil bekas di Sriwedari Solo (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SOLO — Bisa jadi ini waktu yang pas buat memiliki mobil bekas. Seiring peluncuran mobil murah low cost green car (LCGC) beberapa waktu lalu membuat harga mobil bekas di pasar anjlok sekitar 10%.

Pemilik Diral Motor, Sutrisno, mengatakan pembeli mobil bekas saat ini turun sekitar 50% karena konsumen lebih memilih mobil baru dengan harga murah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“LCGC merusak harga mobil bekas. Harga Avanza dan Xenia turun banyak, biasanya kami bisa menjual Rp140 juta-Rp150 juta, sekarang harganya Rp110 juta,” ungkap Sutrisno saat ditemui Solopos.com tempat usahanya di Jl. Slamet Riyadi, Makam Haji, Kartasura, Rabu (25/9/2013).

Menurut dia, konsumen di Solo kebanyakan ingin mencoba sesuatu yang baru padahal dari segi kualitas, mobil baru tersebut belum teruji. Sutrisno mengatakan harga mobil bekas yang anjlok adalah mobil yang harganya dikisaran Rp60 juta hingga Rp100-an juta.

Selain itu, mobil yang boros bahan bakar minyak (BBM) juga anjlok. Khusus untuk mobil tua yang harganya dibawah Rp50 juta tidak terpengaruh. Bahkan menurut Sutrisno, beberapa teman sesama penjual mobil bekas ada yang rugi karena sulit menjual mobil ke konsumen.

Oleh karena itu, Sutrisno mengaku mencoba bertahan dengan keadaan. Dia pun mengerem untuk membeli mobil sambil menunggu keadaan menjadi normal. Sedangkan untuk terus mendongkrak penjualan, Sutrisno menuturkan beriklan di media massa dan mengikuti bursa mobil, seperti di Solo, Jogja, dan Semarang.

“Yang terkena dampak LCGC hanya mobil passaenger, kalau mobil biaga seperti pikap penjualan dan harganya masih normal,” tuturnya.

Sementara itu, karyawan Kuncung Motor, Tri Widayanto, mengatakan hingga kini penjualannya masih normal. Dia mengakui saat ini pasar sepi tapi sepinya pembeli bukan karena keberadaan LCGC melainkan karena kondisi pasar. Dia mengatakan saat seperti sekarang biasanya malah lebih banyak yang menjual dari pada membeli mobil.

Menurut dia, sejak kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, kondisi pasar mobil bekas menjadi sepi. Mengenai harga, Tri menuturkan tidak ada perubahan dan cenderung normal seperti biasa.

Dia mengatakan konsumen saat ini lebih pintar dalam memilih barang. Oleh karena itu, meski ada LCGC atau mobil baru lainnya yang muncul, mobil bekas tetap ada peminatnya sendiri. Apalagi menurut dia, kualitas LCGC hingga saat ini belum teruji.

Bahkan dia mengatakan, saat ini ada empat orang yang memesan untuk dicarikan mobil merek tertentu.

“Kami tidak takut dengan diluncurkannya mobil baru. Kendala dalam penjualan mobil bekas selama ini adalah proses balik nama yang sangat lama [enam bulan] untuk mobil luar kota yang masuk ke Solo. Hal itu membuat kami tidak bisa langsung menjual mobil tersebut,” kata Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya