Solopos.com, SUKOHARJO – Di antara mobil-mobil dipamerkan pada Honda Auto Show 2024 di The Park Mall Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 13-17 Maret, ada satu mobil yang cukup menarik perhatian.
Di antara mobil berpenampilan modern, ada satu yang terlihat berbentuk klasik-modern. Ternyata mobil berwarna dominan putih ini adalah Honda e, yaitu mobil listrik atau electric vehicle (EV) punya Honda yang sudah diproduksi sejak beberapa tahun lalu. Tetapi mobil ini belum populer di Indonesia karena baru dijual di negara asalnya, Jepang dan juga negara-negara di Eropa.
Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!
Lalu apakah dengan dipamerkannya Honda e pada ajang Honda Auto Show 2024 ini berarti akan dipasarkan di Indonesia? Ternyata belum tentu. Tetapi yang jelas mobil ini dipamerkan untuk mengedukasi masyarakat tentang elektrifikasi kendaraan di Honda.
Sales and After Sales Director Main Dealer Honda Semarang Center, Sumantri mengatakan bahwa pihaknya memajang Honda e juga agar dikenal masyarakat. Sedangkan mengenai kebijakan waktu dimulainya pemasaran mobil listrik Honda tersebut di Indonesia itu tergantung prinsipal. “Yang jelas, kami memamerkan mobil listrik ini untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Honda juga punya mobil listrik. Tetapi untuk pemasarannya tergantung kebijakan prinsipal dengan melihat situasi dan kondisi nantinya,” ujar Sumantri saat pembukaan Honda Auto Show tersebut, Rabu (13/3/2024).
Dikutip dari laman Bisnisindonesia.id, bicara soal spesifikasi Honda e memiliki tenaga maksimal hingga 154 PS dan torsi maksimal 315 Nm serta dukungan sport mode sehingga dapat melesat dari 0 hingga 100 km per jam kurang dari 9 detik.
Dari segi baterai, mobil listrik murni ini memiliki kapasitas baterai sebesar 35,5 kWh yang dapat menempuh jarak sejauh 220 km. Pengisian daya baterai dilengkapi dengan fast charging yang mampu mengisi dari 0 persen-80 persen dalam waktu 30 menit-36 menit.
Tak hanya bertenaga, produk BEV Honda juga memiliki performa berkendara yang lincah sekaligus stabil karena dirancang dengan desain 50:50 weight ratio distribution, di mana bobot kendaraan terbagi rata di bagian depan tengah dan belakang.
Penempatan baterai juga dirancang secara efisien untuk menghasilkan ruang kabin yang lapang dan nyaman bagi penumpang. Pihak HPM menegaskan bahwa mobil BEV ini tidak akan dijual dan hanya ditampilkan untuk mengenalkan teknologi elektrifikasi dari Honda.
Sales Marketing & Business Innovation Director PT Honda Prospect Yusak Billy mengatakan bahwa pengenalan Honda e:Technologies ini sebagai upaya dari pertimbangan pihaknya untuk meluncurkan mobil listrik di Indonesia.
“Karena itu, kami memperkenalkan produk-produk yang menggunakan Honda e:Technology sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, lingkungan dan infrastruktur yang beraneka ragam,” kata Billy dalam keterangan resmi.
Adapun, untuk semakin meningkatkan efisiensi baterai, produk BEV Honda juga memiliki teknologi single pedal control system. Teknologi tersebut memanfaatkan perlambatan untuk meregenerasi tenaga listrik untuk mengisi baterai saat pengemudi melepaskan pedal akselerasi.
Sebagai informasi, secara global Honda berkomitmen untuk mengatasi masalah lingkungan dan energi global. Salah satunya adalah dengan meluncurkan 30 model mobil listrik hingga 2030.
Secara produksi, merek otomotif asal Jepang ini akan memproduksi kendaraan listrik dua juta unit per tahun. Rencananya, Honda akan menargetkan semua modelnya menjadi kendaraan listrik pada 2040, dan aktivitas perusahaan tanpa emisi akan terjadi pada 2050.
Di Indonesia, Honda mulai memasarkan dua model mobil hybrid (HEV) dan akan diikuti oleh produk-produk elektrik lainnya dalam tahun-tahun mendatang, termasuk yang akan diproduksi secara lokal di Indonesia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
