SOLOPOS.COM - Mobil listrik untuk wisata Solo bantuan dari Tahir Foundation diuji coba di Jl Jenderal Sudirman, Solo, Jumat (15/10/2021) siang. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Delapan unit mobil listrik bergaya ala taksi kuno bantuan Tahir Foundation untuk melayani wisatawan dalam Kota Solo resmi beroperasi mulai akhir pekan ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan tarifnya Rp20.000 per penumpang.

Tarif itu sama seperti Bus Tingkat Werkudara. Delapan unit mobil berbentuk taksi kuno itu melayani tiga rute yang mencakup destinasi wisata populer. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan tarif senilai itu untuk tiga jam perjalanan dengan jumlah pemberhentian yang sudah ditentukan di tiga rute itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Tiket dijual per orang, bisa H-1 atau on the spot. Kami memberi waktu tiga jam, jadi bisa menentukan pemberhentiannya di mana asal di tiga rute itu,” katanya kepada wartawan seusai peresmian mobil listrik untuk wisata di Solo itu, Kamis (30/12/2021).

Baca Juga: Hore! BST Koridor 5-6 via Solo Baru dan Bekonang Mulai Beroperasi Lur

Titik awal pemberangkatan mobil listrik bergaya kuno itu di Kantor Dishub Solo yang sekaligus menjadi lokasi penjualan tiket. Jam operasionalnya sama dengan Bus Tingkat Werkudara atau pagi hingga sore hari. “Kami belum menjajaki wisata malam hari,” imbuh Hari.

Mobil listrik senilai Rp1,4 miliar per unit itu berkapasitas enam penumpang. Sistemnya tidak harus menunggu penumpang penuh. Mobil bisa jalan meski hanya dengan satu atau dua penumpang.

Prosedur Standar Operasional

Selama beroperasi, pengemudi memiliki prosedur standar operasional. Salah satunya menggunakan seragam yang sudah ditetapkan. Pemkot Solo akhirnya hanya menggunakan tiga rute layanan mobil listrik bergaya taksi kuno itu.

Baca Juga: Ujian SIM Dianggap Sulit, Polisi: Jangan Hanya Bandingkan dengan Taiwan

Rute pertama yakni Benteng Vastenburg – Pasar Gede – Keraton Kasunanan – Baluwarti – Batik Kauman. Kedua, Kampung Batik Laweyan – Sondakan – Pasar Oleh-oleh Jongke – Pajang, dan rute ketiga, Pura Mangkunegaran – Stadion Manahan – Pasar Balekambang – Pasar Depok.

“Kami tidak jadi menggunakan tujuh rute yang sebelumnya kami usulkan. Rute kami persingkat karena unit mobilnya yang juga terbatas. Operasional Sabtu dan Minggu,” imbuh Kabid Angkutan Dishub Solo, Taufiq Muhammad.

Baca Juga: Unik! Dukung Persis Solo, Karyawan Soto Gading Pakai Seragam Merah

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, berharap layanan baru tersebut menjadi ikon wisata baru Kota Bengawan. Terlebih dengan penambahan rute baru Batik Solo Trans (BST), akan semakin menjangkau wisatawan yang ingin ke Solo dengan menumpang kendaraan umum.

“Penambahan sarana ini diharapkan kembali menggeliatkan sektor wisata yang berdampak pada pemulihan ekonomi. Keuntungannya, untuk semua pihak,” ucap Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya