SOLOPOS.COM - Rektor UNS, Ravik Karsidi didamping Dekan FT, Kuncoro Diharjo, dan Pembantu Rektor II, Dwi Tyanto bersama anggota tim Bengawan UNS saat berfoto bersama di halaman Rektorat UNS, Selasa (11/2/2014). (HImawan Adi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Mobil hemat energi  Samudera II,  rancangan Tim Bengawan  Universitas Sebelas Maret (UNS) meraih juara II dalam Shell Eco Marathon Asia 2014 di Luneta Park, Manila, Filipina, Minggu (9/2/2014).

Mobil listrik UNS

Tim Bengawan UNS bersama dosen pembimbingnya, Dominicus Danardono, Ph.d, menunjukan Samudra II beserta medali dan piala dari IEMC 2013 di depan Gedung Rektorat UNS, Senin (18/11/2013). (Himawan A/JIBI/Solopos)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mobil rancangan mereka memenangi kompetisi mobil iritenergi kategori mobil konsep urban gasolin (Gasolline Urban Concept).

Manajer Tim Bengawan, Muhammad Khairul Bahtiar, saat ditemui wartawan di Rektorat UNS, Selasa (11/2), mengatakan mobil hemat energi berbahan bensin rakitannya mampu dua kali mencapai finis dari lima kali peluang race di jalan raya di titik nol Kota Manila.

Dalam perlombaan tersebut, Samudera II mampu mencetak rekor  satu liter bensin mencapai jarak 82,8 Km. Khairul mengatakan jarak tersebut memang melenceng dari target awal tim, yakni satu liter bensin untuk 150 Km.

Faktor penyebabnya adalah kendala pada bobot mesin dan persoalan mesin. Tim kebanggaan UNS ini sempat menurunkan cc kendaraan tanpa menurunkan bobot kendaraan, selain itu ada kebocoran pada ring piston. “Kondisi ini mempengaruhi penggunaan bensin,” terangnya, Selasa.

Samudera II  yang dalam Indonesia Energi Marathon Challenge (IEMC 2013) berbobot 160 Kg (tanpa pengemudi) dan mesin 100 cc. Pada Shell Eco Marathon Asia lalu bobot masih 160 Kg dan mesin 80 cc. “Target kami bobot 100 kg, dan mesin 80 cc belum tercapai,” ujarnya.

Dalam kategori urban gasolin diikuti oleh 13 tim dari sejumlah negara seperti Pakistan, India, Filipina dan Qatar. Namun dari total tim hanya tujuh tim yang berhasil finis. Kompetisi selama lima hari dari Rabu hingga Minggu itu, lanjut Khairul, dimulai dari register dan bongkar kargo.

Selanjutnya pemeriksaan teknis atau pemeriksaan kelaikan kendaraan, dalam tahapan ini tim menemukan empat kendala yakni rem tak maksimal, box head, sabuk pengaman, safety fuel (keamanan bahan bakar).

“Sore hari kedua kami lolos pemeriksaan teknis, dan langsung mengikuti race, tapi race pertama gagal finis. Hari ketiga kami baru bisa finis. Kami jadi yang pertama kali finis dari kategori urban gasolin. Sabtu pagi kami race lagi, sampai finis tetapi dianulir oleh pengawas race. Jadi kami hanya berhasil dua kali finis,” terangnya.

Khairul menambahkan, pengembangan Samudera II akan terus dilakukan khususnya untuk menurunkan bobot mobil dan riset mesin.

Welly Nopi Healtanto, supir Samudera II, menambahkan dalam lomba tersebut sebenarnya ada tujuh kategori yakni gasolin, solar,listrik, biodiesel (fame), gas to liquids (GTL), etanol, dan hidrogen.

UNS hanya mengikuti kategori gasolin. Kendala yang dialami selama mengendarai Samudera II dalam lomba di Manila tersebut adalah medan jalan yang panas dan sempit, serta faktor banyaknya kendaaraan yang berkompetisi sehingga pada tikungan harus mengerem.”

Dari start sudah menguras energi, cara mengendari samudera II di IEMC dan Shell Eco sama saja. Rata-rata kecepatan 30-40 km/jam,” terangnya.

Terpisah Pembantu Rektor III UNS, Dwi Tyanto, mengatakan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada tim Bengawan UNS. Wujudnya dengan pemberian penghargaan dan gambar tim akan dipasang di baliho UNS.

Pengembangan selanjutnya akan dilakukan dengan pembuatan rangka dilakukan di Jakarta. “Dari dekan FT sudah menyampaikan ke kami, pembuatan rangka akan dilakukan di Jakarta. Kekalahan kemarin kan hanya soal bobot, masalah irit sudah sama iritnya,” terangnya kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya