SOLO — Mobil Esemka Rajawali dan Bima yang merupakan produk dari siswa SMK di launching, Sabtu (10/11/2012), di Solo Techno Park (STP). Ditarget, dalam sebulan mobil Esemka diproduksi sebanyak 100 unit.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sebelumnya, guna memperoleh izin produksi, Esemka melalui perjalanan panjang. Perjalanan panjang tersebut yakni dalam proses perizinan meliputi izin NIK dari Kementerian Perindustrian, surat tanda pendaftaran dari Kementerian Perindustrian, sertifikasi uji tipe dari Kementerian Perhubungan, serta sertifikasi registrasi uji tipe dari Kementerian perhubungan. Terakhir, STNK dan BPKB Esemka sudah diterbitkan oleh pihak kepolisian.
Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Joko Susilo mengatakan produksi mobil tersebut bakal melibatkan usaha kecil menengah (UKM) dan mitra kerja PT SMK. “Kalau jumlah pasti UKM yang terlibat saya kurang tahu persis, tetapi kalau perkiraaan ada 40 UKM. Itu kami persilakan tumbuh, disitu merupakan awal dari kemakmuran sehingga mereka tidak mencari-cari pekerjaan tetapi bisa menciptakan pekerjaan,” terangnya kepada wartawan, Sabtu.
Joko menambahkan meski berbagai material Esemka dibuat oleh UKM yang tersebar, pihaknya meyakinkan kualitas kontrol produk bakal terjaga. “Untuk awal, quality control dari mitra usaha kami,” katanya.
Dijelaskan Joko, Esemka menggunakan 40% produk lokal di antaranya ban, pelek, knalpot, jok, interior, aki serta AC. “Yang dari luar seperti engine, casis, transmisi dan gardan,” jelasnya.
Saat menggelar jumpa pers, Joko memaparkan untuk tahap awal, Esemka bakal diproduksi sebanyak 100 unit/bulan.
“Pola produksi menggunakan sistem kombinasi antara SKD [semy knocked down atau merakit] dan [complete knocked down atau membuat dan merakit],” jelasnya.
Lebih lanjut, Joko mengutarakan lama produksi Esemka yakni lima bulan mulai dari pemesanan. “Nanti akan terus kami perkecil untuk waktunya,” katanya.
Joko mengutarakan kedepan harga Esemka Rajawali bakal naik lantaran harga material guna membuat mobil tersebut terus melonjak. “Ya kalau kisarannya Rp140 juta, itu nantinya. Tetapi untuk sekarang harganya masih Rp100 juta,” jelasnya.