Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kiyat mengingatkan, agar uji emisi dilakukan secara fair dan tak ada tekanan dari pihak luar. Sebab, tegasnya, semua standar pembuatan mobil Esemka sudah dikerjakan dengan semaksimal mungkin, termasuk lampu dan emisi gas buang. “Lampu sudah saya standarkan. Baik bolam, watt, maupun voltasenya. Kalau masih enggak lolos, ada apa denganmu?” sindir Kiyat seraya mengatakan bahwa lolos tidaknya uji emisi itu tergantung dari pengujinya juga.
Soal emisi gas buang, Kiyat justru mempertanyakan apakah semua mobil yang masuk ke Indonesia selama ini juga dilakukan uji seperti itu. Sebab,fakta di lapangan membuktikan bahwa mobil Esemka dipacu dengan kecepatan 120 km/ jam ketika menuju Jakarta tak mengalami masalah sama sekali. “Kalau fair,coba uji semua mobil yang masuk ke Indonesia. Saya jamin tak akan ada yang lolos. Ini hanya tergantung siapa pengujinya,” tegasnya.
Terlepas dari itu semua, Kiat berjanji akan terus berjuang memperbaiki Esemka sampai kapanpun. Menurutnya, kegagalan uji kelayakan kali ini dimaknai sebagai pendorong semangat untuk terus berjuang memajukan bangsa Indonesia dengan kemandirian. “Kalau terus dinyatakan gagal, akan kami coba terus sampai pemerintah capek sendiri. Tapi, ingat tujuan saya bersama Pak Wali dan Pak Rudy adalah memajukan bangsa agar tak hanya jadi bangsa penonton,” tegasnya.
JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto