SOLOPOS.COM - SUKIYAT (JIBI/SOLOPOS/Dok)
Widodo yang kini sebagai Wakil Kepala SMKN 2 Solo bidang Sumber daya manusia, mengaku cukup akrab dengan sosok Susanta. Ia menilai, kepala SMKN 2 sejak 2009 itu dikenal sangat kreatif dan realis. Ini dicontohkan saat pertama masuk ke sekolah tersebut 1995. Waktu itu, banyak mesin bubut yang sudah rusak dan tidak tersentuh oleh guru dan para siswa. “Di tangan Pak Susanta ini, dibongkar diperbaiki. Dia tidak malu, sangat supel dan tanggap,” katanya, Sabtu (14/1/2012).
Selain itu, Susanta juga telah merintis adanya Bursa Kerja Khusus (BKK) dan tidak kenal lelah keluar masuk perusahaan untuk mempromosikan para lulusan. “Hingga kini, jaringan sudah sangat luas, itu berkat kegigihan dia,” tuturnya. Maka adanya kerja sama SMKN 2 Solo dengan Kiat Motor yang dimiliki Sukiat asal Klaten, memberikan nilai lebih bagi kemajuan para siswa terutama di bidang keterampilan.
Selesaikan Masalah
Sukiat selaku pemilik Kiat Motor, mengaku sangat mengapresiasi Susanta sebagai salah satu kepala SMK di Solo. “Tapi jangan cepat puas. Harus terus berusaha dengan meningkatkan kualitas tidak hanya di bidang otomotif, tapi juga bidang lain. Jangan sampai yang maju hanya otomotif, yang lain turun,” kata dia, Minggu (15/1/2012). Sebagai manajer di SMK, totalitas pengabdian harus diwujudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu siswa.
“Dia sangat arif bijaksana dan tidak kagetan. Saat ada masalah, saya melihatnya sangat tenang dan dapat menyelesaikan dengan baik,” kata Sukiat. Pencapaiannya selama ini, diharap jangan direspon secara berlebihan. Perlu kerja keras lagi agar para siswa SMK yang sebagian dari orang kurang mampu, dapat berdaya guna saat lulus. Kalau perlu, ungkapnya, kerja tidak hanya delapan jam per hari. Tapi 24 jam per hari demi pendidikan anak-anak.
JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto