SOLOPOS.COM - Mobil Esemka (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Mobil Esemka (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Perakitan mobil Esemka yang menggandeng SMKN 5 Solo murni menggunakan tenaga siswa setempat. Pihak sekolah tidak pernah merekrut siswa lain dari lembaga sekolah luar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tidak ada tenaga dari luar. Semua pekerjaan perakitan murni dilakukan oleh siswa sini,” kata Sarman selaku Kepala Program Teknis Kendaraan Ringan SMKN 5 Solo, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (29/5/2013).

Sarman mengatakan pengerjaan mobil Esemka yang merupakan produk anak negeri merupakan pilot project di mana proses pembuatannya melibatkan siswa dan guru sekolah.

“Antara siswa dan guru saling bersinergi. Kesulitan yang dialami siswa bisa ditangani oleh guru yang mendampingi. Untuk kekurangan sifatnya lebih mendetail, kami biasanya langsung berkomunikasi dengan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK),” kata dia.

Menyinggung soal biaya perakitan mobil Esemka untuk siswa, Sarman mengatakan tidak ada. Menurutnya, proses perakitan mobil Esemka dijadikan ajang belajar bagi siswa kelas XI dan XII.

Dalam setiap proses perakitan mobil Esemka dikerjakan 10-15 siswa dibantu dengan guru. “Kita prosesnya ya pembelajaran cara merakit mobil. Bukan persoalan digaji atau tidak. Lagi pula, jam kita juga tidak terikat. Artinya kita mengerjakan bukan seperti tenaga di pabrik yang ditarget berapa bulan harus selesai. Ya mungkin beda kalau tenaga yang dipekerjakan di Solo Techno Park (STP). Yang jelas, kami sebatas mengerjakan pesanan mobil Esemka,” terang Sarman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya