SOLOPOS.COM - Mobil Esemka (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) segera merampungkan perizinan yang berkaitan dengan produksi mobil Esemka.

Hal ini lantaran produksi mobil rakitan hasil karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terganjal proses perizinan. Padahal beredar wacana mobil Esemka dilirik menjadi mobil dinas para menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla (JK). (Baca: Mercy Batal)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya senang jika mobil Esemka benar-benar bisa menjadi mobil dinas menteri. Tapi secara pribadi mobil Esemka belum layak digunakan sekarang. Masih ada yang harus dirampungkan dulu,” ujar Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Ahmad Purnomo, ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (12/9/2014). 

Selama ini, Purnomo mengakui masih banyak kekurangan hingga mobil Esemka belum bisa diproduksi maupun dioperasionalkan. Beberapa kendalanya adalah belum rampungnya perizinan yang dimiliki.

Meski masih terdapat ganjalan menyangkut soal perizinan mobil Esemka, ungkap Purnomo, bukanlah suatu masalah besar bila memang benar Esemka akhirnya digunakan sebagai kendaraan para menteri menggantikan mobil mewah Mercedez Benz yang menjadi kendaraan dinas para pembantu Presiden tersebut.

“Kami akan bantu sekuat tenaga agar mobil ini bisa digunakan jadi mobil menteri. Karena jika mobil Esemka digunakan sebagai mobil dinas menteri itu merupakan kebanggaan besar bagi masyarakat Solo,” ungkapnya.

Pemkot, lanjutnya, termasuk melibatkan banyak pihak, salah satunya dari kalangan akademisi untuk sesegera mungkin menyempurnakan mobil Esemka.

“Kalau tidak siap sekarang, kapan siapnya pakai kendaraan dinas karya sendiri. Yang sulit adalah kapan akan memulai,” imbuhnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto mengatakan yang terpenting saat ini adalah bagaimana PT SMK merampungkan segala kekurangan, misalnya perizinan yang belum dikantongi.

“Standardisasi harus diurus. Jangan sampai mobil masih kurang ini itu dan dipaksakan untuk digunakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya