SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ratu Kalinyamat. (Twitter)

Solopos.com, KUDUS — Mitos tentang larangan pernikahan antara pria asal Kudus dengan waita Jepara, Jawa Tengah, masih dipercaya sebagian orang sampai saat ini. Mitos ini dikaitkan dengan legenda Ratu Kalinyamat.

Mitos ini berkembang serupa dengan mitos larangan menikah bagi pasangan dari Suku Jawa dan Suku Sunda. Bedanya, mitos ini muncul dari balas dendam Arya Penangsang terhadap penguasa Kerajaan Demak, Sunan Prawoto alias Raden Mukmin, yang memerintah pada 1546-1549.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan video di kanal Youtube History and Story yang ditilik Solopos.com, Jumat (26/11/2021), Arya Penangsang dikenal sebagai Adipati Jipang yang membunuh Sunan Prawoto. Pembunuhan ini didasari balas dendam karena Sunan Prawoto lebih dulu membunuh ayah Arya Penangsang, Suryowiyoto.

Baca juga: Ratu Kalinyamat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Tanggapan Ganjar…

Suryowiyoto yang dikenal juga dengan sebutan Raden Kikin ini dibunuh melalui orang suruhan Sunan Prawoto saat pulang salat Jumat. Raden Kikin dibunuh di pinggir sungai dengan keris yang dicuri dari Sunan Kudus. Kemudian mayat Raden Kinkin dibuang di sungai dengan keadaan mengambang, hingga mendapat sebutan Pangeran Seda ing Lepen (Bahasa Jawa: Pangeran yang mati mengambang di sungai).

Meninggalnya Sunan Prawoto di tangan Arya Penangsang membuat Ratu Kalinyamat, putri Sultan Trenggono Adipati Jepara, tidak terima. Dia dan suaminya, Sultan Hadirin lantas mendatangi Sunan Kudus untuk menuntut keadilan.

Baca juga: Selat Muria Dulu Pisahkan Jepara dari Pulau Jawa

. Saat itu Sunan Kudus menjelaskan kepada Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin bahwa yang dilakukan Arya Penangsang adalah bentuk tindakan setimpal, karena kerabat mereka Sultan Prawoto juga terlebih dahulu telah membunuh ayah dari Arya Penangsang.

Mendengar jawaban itu, Ratu Kalinyamat merasa tidak puas dan melakukan protes dengan bertapa telanjang di Bukit Danaraja di Kadipaten Jepara. Dirinya tidak akan berhenti bertapa sampai Arya Penangsang yang memiliki nama lain Ji Pang Kang itu meninggal dunia.

Cerita ini mengungkapkan ketidakpuasan Ratu Kalinyamat atas respons Sunan Kudus saat meminta keadilan. Sejak saat itulah muncul larangan pernikahan antara wanita Jepara dengan pria Kudus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya