SOLOPOS.COM - Ilustrasi stupa di Candi Borobudur. (borobudurpark.com)

Solopos.com, MAGELANG — Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada masa Dinasti Sailendra pada tahun 780-840 Masehi. Candi Borobudur menyimpan sederet mitos yang dipercaya masyarakat hingga saat ini, salah satunya adalah mendatangkan keberuntungan bagi yang mampu memegang patung yang ada di area candi Buddha itu, atau Kunto Bimo.

Candi yang ditemukan Sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Hindia Belanda, pada tahun 1814 itu memang menyimpan sederet kisah misteri atau mitos. Mitos Candi Borobudur yang paling terkenal adalah terkait siapa saja yang mampu memegang patung Buddha yang ada di dalam stupa berongga pada area candi itu, maka ia akan mendapatkan keberuntungan atau keinginannya terkabul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Arca atau patung yang dipercaya membawa keberuntungan itu kerap disebut sebagai Kunto Bimo. Mitos terkait patung Kunto Bimo merupakan mitis yang paling sering diketahui pengunjung Candi Borobudur.

Patung Kunto Bimo ini terdapat di teras tingkat I sisi timur Candi Borobudur. Tidak diketahui secara pasti kapan mitos ini berawal. Meski demikian, para pengunjung yang datang ke Candi Borobudur selalu berusaha melakukan ritual seperti yang disampaikan dalam mitos tersebut, yakni memegang patung Kunto Bimo. Bahkan beberapa pesohor pun sempat menjalankan mitos itu, antara lain Pangeran Kekaisaran Jepang, Fumihito, pemenang Miss Universe 2009, Stefani Fernandez, hingga pemenang Putri Indonesia 2009, Qory Sandioriva.

Diolah dari berbagai sumber, mitos Kunto Bimo ini sebenarnya tidak ada kaitannya dengan ajaran dalam agama Buddha. Konon, mitos terkait patung Kunto Bimo ini hanyalah akal-akalan dari petugas Candi Borobudur yang ingin meningkatkan pendapatan atau kunjungan wisatawan pada tahun 1950-an.

Baca juga: Mitos Pegang Patung di Candi Borobudur Dapat Berkah, Ternyata Bohongan!

Untuk memunculkan mitos ini, petugas candi pun menaburkan bunga dan uang pada patung Kunto Bimo agar memberikan kesan mistis. Upaya itu pun dianggap berhasil karena pengunjung mulai percaya dengan mitos itu dan selalu memegang patung Kunto Bimo saat berkunjung ke Candi Borobudur.

Laman Internet Bhagavant.com menyebutkan masyarakat Borobudur percaya keinginan bisa terkabul jika memegang bagian jari manis Kunto Bimo bagi pria. Sedangkan bagi wanita diharuskan memegang telapak kaki atau tumit, atau bagian ibu jari patung tersebut.

Selain meraih keberuntungan dengan memegang patung atau Kunto Bimo, mitos lain yang beredar di Candi Borobudur adalah Singa Urung. Singa Urung merupakan dua arca berwujud singa yang terdapat di kanan kiri tangga candi.

Baca juga: Inilah Mitos Seputar Candi Borobudur

Mitos dari Singa Urung ini adalah kepercayaan warga apabila sepasang kekasih melawati di antara kedua arca itu, maka hubungan mereka akan gagal atau urung dalam bahasa Jawa.

Selain mitos-mitos itu, pengelola Candi Borobudur juga menerapkan sejumlah aturan bagi pengunjung. Antara lain pengunjung wajib mengenakan kain saru yang telah disediakan saat naik ke area Candi Borobuduru. Hal ini dilakukan semata-mata guna menghormati Candi Borobudur sebagai tempat ibadah bagi umat agama Buddha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya