SOLOPOS.COM - Monumen yang terukir nama-nama korban tragedi 1965 yang dimakamkan di kuburan massal hutan jati Plumbon Semarang. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Kuburan massal korban pembantaian tragedi 1965 yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), kerap dikabarkan angker dan diselimuti mitos atau kisah misteri. Hal ini menyusul lokasi kuburan itu yang berada di tengah hutan jati yang masuk wilayah Kampung Plumbon, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Hal itu pun membuat sederet kisah misteri yang menyeramkan pun mengiringi keberadaan makam korban tragedi 1965 tersebut. Mulai dari kisah tentang adanya penampakan sosok mahkluk astral, suara-suara gaib, hingga membuat pengunjung tersesat jika tidak mendoakan para korban yang dibantai dan dimakamkan di tempat itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kuburan massal di hutan jati Plumbon, Ngaliyan, Semarang, ini memang memiliki kesan yang angker. Lokasinya berada di tengah hutan jati milik PT Perhutani sehingga sulit diakses kendaraan.

Di sekeliling kuburan tersebut pun ditumbuhi pepohonan yang lembat. Namun di tengah makam itu juga berdiri sebuah monumen sebagai penanda lokasi kuburan masal itu.

Di monumen itu juga terukir nama-nama korban yang dimakamkan di kuburan massal yang ada di hutan jati Plumbon Semarang itu. Ada delapan nama korban yang terukir di monumen yang juga menjadi nisan tersebut.

Baca juga: Kuburan Massal di Semarang, Lokasi Pembantaian 1965 yang Dianggap Keramat

“Itu [nama-nama yang tertulis pada monumen] korban pembunuhan massal. Mereka dibunuh di sana [hutan] karena dicurigai [anggota] PKI [Partai Komunis Indonesia]. Sebenarnya ada 24-an orang, tapi yang diketahui identitasnya hanya delapan,” jelas Ketua RT 007/RW 003 Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Gunawan, 50, kepada Solopos.com, Rabu (24/8/2022).

Laki-laki paruh baya itu menuturkan, korban yang dikubur bukan hanya simpatisan PKI. Tapi ada juga warga sipil yang dituduh menjadi simpatisan PKI hingga diculik dan dibunuh, lalu dikubur di lokasi tersebbut.

“Kabarnya ada yang kebal, saat ditembak mental [tidak bisa]. Jadi langsung didorong dan dikubur hidup-hidup. Nah, banyak orang yang akhirnya mencari gendam [barang] peninggalan orang itu [korban kebal ditembak],” jelasnya.

Baca juga: Kuburan Massal Tragedi 1965 di Semarang, Dari Tempat Cari Nomor Togel Jadi Situs PBB

Terkait mitos yang beredar di kuburan massal korban tragedi 1965 yang ada di hutan jati Plumbon Semarang itu, Gunawan memang kerap mendengarnya. Ia kerap mendengar cerita tentang munculnya suara-suara aneh dan juga penampakan mahkluk astral berwujud manusia di kuburan tersebut. Kendati demikian, ia hanya pernah mengalami mendengar suara aneh sja.

Tak hanya itu, Gunawan bahkan mendengar pernah ada orang yang hilang atau meninggal seusai mendapat wangsit nomor togel. Hal itu lantaran orang tersebut tak memenuhi janji atau melanggar pantangan yang dipercayai di kuburan massal hutan jati Plumbon Semarang itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya