SOLOPOS.COM - Simulasi mitigasi bencana dalam acara pengukuhan SD Negeri Umbulharjo II sebagai Sekolah Siaga Bencana (SSB), Selasa (16/9/2014). (Foto Dok Humas Pemkab Sleman)

Harianjogja.com, SLEMAN-Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu berpendapat, mitigasi bencana harus jadi bagian budaya dan kearifan lokal masyarakat Sleman. Pembinaan dan pelatihan penanggulangan bencana sebaiknya dimulai sejak dini, termasuk di bangku sekolah.

Saat ini, Sleman memiliki lima Sekolah Siaga Bencana (SSB) dan satu rintisan SSB. Kelima SSB tersebut adalah SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK Nasional Berbah, SMP Negeri 2 Cangkringan, SD Negeri Kepuharjo, dann SD Negeri Umbulharjo II, sementara SMK Muhammadiyah Pakem masih jadi rintisan SSB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

SSB menjadikan mitigasi bencana sebagai bagian kurikulum pembelajaran. “Nantinya guru-guru dan siswa bisa menjadi agen penanggulangan bencana. Tidak hanya di sekolah, tapi juga aktif menggerakkan masyarakat di lingkungannya,” papar Yuni dalam rilisnya kepada media, Selasa (16/9/2014) sore.

Yuni berharap, sekolah yang tidak SSB pun bisa mengajarkan mitigasi bencana kepada para siswa. “Karena belum semua sekolah menerapkan SSB, Dinas Dikpora harus lebih giat menyosialisasikan pentingnya mitigasi bencana,” imbuhnya kemudian.

Sementara itu, Kepala SD Negeri Umbulharjo II, Cangkringan, Nunung Kristiawati mengatakan siswa dan guru harus selalu siap menghadapi bencana karena berdampingan dengan Gunung Merapi.

“Kita tentu ingin program ini dapat menekan korban, bahkan tidak ada korban sama sekali,” kata Nunung.

Nunung menjelaskan, SSB tidak hanya fokus pada penanganan siswa terhadap bencana. Teknis kegiatan belajar dan mengajar juga didesain agar tidak terhenti meski terjadi bencana.

Setiap SSB, lanjut Nunung, memiliki sister school. Artinya, pembelajaran bisa dipindahkan ke sekolah di desa terdekat jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

“Kalau sekolah kami, jika ada bencana, kegiatan belajar siswa akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cangkringan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya