SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com)–Dicabutnya subsidi minyak tanah (Mitan) disinyalir telah membuka peluang kejahatan bagi sejumlah pangkalan nakal. Salah satunya ialah mulai adanya kasus minyak tanah yang dicampur bensin dan solar.

“Kami pernah menemukan minyak tanah oplosan di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Temuan ini sangat mengkhawatirkan sebab tak menutup kemungkinan akan merembet juga di Klaten,” kata Direktur PT Sonto Putra, satu-satunya Agen BBM Industri dan Marine Pertamina Region III, Klaten B Sulistiyo WS kepada Espos di ruang kerjanya, Selasa (1/3/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Motif para pengoplos minyak tanah, kata Sulistiyo, jelas untuk menangguk keuntungan sebesar-besarnya dengan memanfaatkan subsidi bensin dan solar saat ini. Sebab, tingginya harga minyak tanah di eceran saat ini telah mencapai Rp 9.000/ liter. Bahkan jika stok menipis, maka harga minyak tanah di eceran bisa mencapai 10.000/ liter.

“Sejak subsidi dicabut, harga minyak tanah dua kali lipat lebih tinggi dibanding bensin dan solar. Inilah celah yang dipakai para pengoplos dengan menyalahgunakan subsidi bensin dan solar,” paparnya.

Di Klaten, kebutuhan minyak tanah setiap bulannya mencapai sekitar 100.000 liter. Kebutuhan tersebut tersebar di sejumlah sentra industri rumah tangga di Klaten yang masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap minyak tanah. Atas kondisi itulah pihaknya meminta warga agar mewaspadai dan tak segan melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan minyak tanah oplosan.

“Ini bukan saja merugikan negara karena menyalahgunakan subsidi bensin dan solar. Namun, juga membahayakan penggunanya. Sebab, jika campuran bensin tak pas maka akan berbahaya dan meledakkan kompor gas. Dan wargalah yang menjadi korban,” tegasnya.

Informasi yang digali Espos, minyak tanah oplosan disinyalir sudah beredar di sejumlah pangkalan di Klaten. Hal itu berdasarkan pengakuan sejumlah pemakai yang mencurigai anehnya kondisi minyak tanah dari biasanya. Sumber Espos yang tak mau disebutkan namanya meminta agar dilakukan razia ke sejumlah pangkalan minyak tanah demi keselamatan konsumen.

Menanggapi hal itu, Kabag Perekonomian Setda Klaten, Sri Sumanta berjanji akan segera melakukan razia bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Klaten. “Benar, minyak tanah oplosan ini sangat membahayakan konsumen. Kami akan segera melakukan tindakan sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” paparnya.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya