SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien virus corona. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah atau Jateng kesulitan mengungkap misteri penyebaran virus corona di seminar Kabupaten Bogor dan penyelenggaranya.

Seminar yang diduga bertema ekonomi syariat dan digelar pada 25-28 Februari itu disebut-sebut menjadi pusat persebaran virus corona atau Covid-19. Hal itu menyusul banyaknya peserta yang terpapar virus corona dari seminar tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di Solo setidaknya ada empat pasien yang dinyatakan positif Covid-19 yang memiliki keterkaitan dengan seminar tersebut. Dari empat itu, dua di antaranya meninggal dunia, sedang dua orang lainnya masih menjalani isolasi di RSUD dr Moewardi Solo.

Tak Semua Bisa Ikut Tes Massal Virus Corona, Ini Kriterianya

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Dinkes Jawa Barat (Jabar) terkait seminar itu. Hal itu dilakukan guna mengungkap berapa jumlah peserta asal Jateng yang ikut serta dan rawan terkontaminasi Covid-19.

Meski demikian, hingga kini Yulianto belum mengetahui data secara pasti. Ia juga mengaku kesulitan mengungkap awal virus corona menyebar di seminar Bogor itu dan penyelenggaraannya.

700.000 Orang akan Jalani Tes Massal Virus Corona Indonesia, Ini Caranya

“Kita akui cukup sulit. Informasi dari Dinkes sana [Jabar], panitianya dicari juga sudah enggak ada. Kemungkinan panitianya [penyelenggara] enggak profesional. Saat dicari alamatnya, enggak ketemu,” tutur Yulianto saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Puri Gedeh, Kota Semarang, Kamis (19/3/2020) malam.

Daftar Peserta

Yulianto menyebutkan informasi yang diterimanya, sebelum virus corona terungkap, seminar di Bogor itu diikuti setidaknya 400 peserta. Meski demikian, ia belum mengetahui berapa banyak warga Jateng yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Prediksi: Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia Tembus 8.000 Pertengahan April

"Kita sudah tanyakan kepada pasien, mereka juga enggak hafal maupun kenal antarpeserta. Tapi, informasinya itu seminar tentang bisnis syariah dan estimasi diikuti 400 orang," tutur Yulianto.

Sementara itu, hingga Jumat (20/3/2020) pukul 15.00 WIB, total kasus positif Covid-19 di Jateng mencapai 12 orang. Dari jumlah sebanyak itu, tiga pasien di antaranya telah meninggal dunia.

Sedangkan 9 orang lainnya dirawat di RSUP dr. Kariadi 4 pasien, RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, 1 orang, RSUD dr Moewardi Solo 4 orang, dan 1 orang dirawat di RSUD Tidar Magelang.

Pasien Positif Corona di Jogja Juga Ikut Seminar di Bogor

Kalimantan Timur

Tak hanya melibatkan peserta dari Jawa Tengah, jejak virus corona klaster seminar Bogor juga muncul di Kalimantan Timur. Salah satu pasien positif corona di Kota Balikpapan diketahui merupakan satu rombongan dengan seorang pasien terinfeksi corona di Kota Samarinda. Hal itu telah diumumkan Gubernur Kaltim Isran Noor, Rabu (18/3/2020) malam.

“Pelaksanaan rilisnya masih kami koordinasikan dengan teman-teman humas (Pemprov Kaltim). Iya, memang ada tambahan pasien positif corona,” ujar Kepala Dinkes Provinsi Kaltim Muhammad Andi Ishak, Kamis (19/3/2020).

Sebelumnya, Isran Noor mengatakan pasien positif virus corona di Kaltim memiliki riwayat perjalanan ke seminar Bogor, Jawa Barat. Pasien asal Samarinda itu, sebut Isran, sempat melakukan kontak dengan seorang di Jawa Barat yang positif Corona.

2 Meninggal, Ini Jejak Pasien Corona Klaster Seminar Bogor di Soloraya

"Pasien tersebut sempat mengikuti seminar di kawasan Bogor, Jawa Barat. Bahkan dia sempat bersama korban yang meninggal di Jawa Tengah," kata Isran, Rabu, dilansir Detik.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya