SOLOPOS.COM - Warga mengambil air yang keluar dari sumber mata air sumur emas Grenjeng, Dayu, Gondangrejo, Karanganyar beberapa waktu lalu. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sumur Emas atau dulunya dikenal masyarakat sebagai Sumur Grenjeng saat ini mulai dikelola warga setempat. Mereka mendapat cukup banyak uang setiap bulan dari hasil pemanfaatan sumber mata air itu.

Tetapi di balik itu semua, keberadaan Sumur Emas di Dusun Grenjeng, Dayu, Gondangrejo tersebut masih menyimpan misteri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bagi masyarakat sekitar, air di sumur tersebut dianggap dari dunia lain. Pasalnya, di tengah wilayah yang kadar kapurnya tinggi, air yang keluar dari Sumur Emas justru sangat unik.

Air tersebut hampir tidak memiliki kandungan kapur dan ketika dicek di laboratorium sampelnya memiliki kandungan mineral yang setara dengan air kemasan di pasaran saat ini.

Pura-Pura Muntah, 2 Penumpang Bawa Kabur Mobil Carteran di Wonogiri

Kades Dayu, Agus Susilo, mengatakan berdasarkan kesaksian masyarakat sekitar, Sumur Emas muncul secara tiba-tiba. Tanah yang kini menjadi sumur itu mengeluarkan air sendiri sejak era kakek buyut mereka.

Berbagai macam spekulasi tentang asal muasal sumber air tersebut terus menjadi buah bibir. Salah satunya, sumur tersebut merupakan peninggalan era purba.

“Kami sendiri dan masyarakat sekitar masih belum tahu bagaimana mata air ini bisa tiba-tiba muncul saat itu. Tidak ada cerita yang pasti awal mulanya. Tapi kebanyakan percaya jika sumber air ini memang alami sejak era peradaban purba. Tapi baru dimanfaatkan oleh masyarakat sejak zaman kakek nenek kami. Karena rasanya enak dan saat dimasak tidak meninggalkan kerak kapur,” beber dia kepada Solopos.com.

Wisata Tol Sawah di Lembah Dungde Mojogedang Karanganyar, Semilir Gaes

Misteri

Agus pun mengatakan masyarakat membiarkan sejarah sumur tersebut tetap menjadi misteri. Menurutnya, hal itu justru menjadi daya tarik dari Sumur Emas. Apalagi air dari sumur ini mengandung mineral yang berbeda dengan sumur bor di sekitarnya.

“Itu kan di dekat sawah, harusnya airnya sama, tapi beda. Air yang meresap dari sawah itu juga tidak mengkontaminasi sumber air yang yang keluar dari sumur ini. Makanya ini menjadi misteri,” beber dia.

Mbledos! 32 Warga Klaten Terkonfirmasi Positif Covid-19 dalam Sehari, Wonosari Terbanyak

Sumur ini diberi nama Sumur Emas berdasarkan kekaguman masyarakat. Mereka menilai air dari sumur itu sangat jernih sehingga tampak seperti emas yang berkilauan.

“Namanya sumur emas karena memang berkilau-kilau. Seperti emas. Itu bentuk ungkapan yang dilontarkan masyarakat. Akhirnya dijadikan nama sumber mata air tersebut,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya