SOLOPOS.COM - Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, dan istrinya. (Instagram/@divpropampolri)

Solopos.com, JAKARTA — Pengacara keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Martin Lukas Simanjuntak, mengatakan Putri Candrawathi memiliki peran besar dalam terbunuhnya bintara Polri asal Jambi itu.

Brigadir J dibunuh setelah Putri Candrawathi berbincang sekitar satu jam dengan suaminya, Irjen Pol Ferdy Sambo, sepulang mereka dari Magelang, Jawa Tengah pada 8 Juli 2022 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Awalnya kami tidak sangka, orang yang begitu dekat dengan almarhum dan adiknya ada indikasi keterlibatan. Tapi setelah kami membaca berkas serta melihat pemberitaan terkahir, Bu Putri ini sebelum pembunuhan terlibat pembicaraan satu jam dengan Ferdy Sambo. Lalu katanya tanggal 7 Juli juga ada pembicaraan tapi belum diketahui seperti apa,” ujar Martin Lukas, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube tvOneNews, Sabtu (20/8/2022).

Baca Juga: Bela Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Ternyata Ketua Partai Politik

Ekspedisi Mudik 2024

Karena berbagai fakta itu, pihaknya menilai pembicaraan selama satu jam antara Putri dan Ferdy Sambo itulah yang menjadi penentu aksi pembunuhan sadis terhadap Brigadir J.

“Jadi ada peranannya, apakah memberi informasi yang salah, atau dipaksa seseorang kami tidak tahu. Tapi hukum pidana itu ada pasal 55 dan 56 serta 340 KUHP tentang keikut sertaan dan perencanaan. Nah di situlah keyakinan kami, Ibu PC ini terlibat dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J,” tambahnya.

Keyakinan Putri Sambo terlibat dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J juga dikuatkan dengan bukti rekaman CCTV yang kini sudah disita tim khusus bentukan Kapolri.

Baca Juga: Divisi Propam Proses Pemecatan Irjen Pol Ferdy Sambo

Aktivis HAM, Irma Hutabarat yang mendampingi keluarga Brigadir J menyebut Putri Sambo sadis.

Pendapatnya itu didasari dengan laporan palsu Putri Sambo tentang pelecehan seksual.

“Juga dia diam 40 hari. Diam 40 hari itu sadis lho. Mendiang Brigadir J dianiaya dan difitnah sementara dia diam membisu,” tandas Irma seperti dikutip dari kanal Youtube tvOneNews.

Baca Juga: 3 Kelompok Ferdy Sambo dalam Rekayasa Kasus Kematian Brigadir J

Ia melanjutkan, meskipun mungkin Putri Sambo hanya mengikuti skenario palsu yang dibikin suaminya, Ferdy Sambo, namun dengan diam 40 hari menunjukkan dirinya tega terhadap penderitaan keluarga Brigadir J.

“Saya menyaksikan sendiri ibu Brigadir J meratapi kehilangan anaknya yang meninggal dengan luka-luka yang seperti itu. Yang terngiang oleh saya adalah ucapan beliau ‘mana tanggung jawabmu, Putri? Sudah menderita anakku, sudah mati anakku mati. Baiknya dia (Brigadir J) sebagai anak, baiknya dia kepada kau. Kenapa dia sekarang dikembalikan seperti ini?'” ujar Irma menirukan ratapan ibunda Brigadir J.

Baca Juga: Belum Ditahan karena Alasan Sakit, Putri Sambo Punya Anak Balitaaratan administratif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya