SOLOPOS.COM - Goa di Pantai Karang Bolong, Kebumen, Jawa Tengah. (Youtube)

Solopos.com, KEBUMEN — Pesona goa di objek wisata Pantai Karang Bolong, Kebumen, Jawa Tengah, memiliki keindahan yang tak terbantahkan. Di baliknya, ada kisah misteri yang melegenda dan dipercaya masyarakat sekitar.

Pantai Karang Bolong Kebumen ini tepatnya berada di Desa Karang Bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Pantai Karang Bolong berada di sekitar pebukitan yang cukup tinggi dengan lebatnya pepohonan yang mendiami bukit tersebut. Pasir yang menghiasi pantainya berwarna sedikit kehitaman, dengan deburan ombak yang cukup kencang.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Pantai di wilayah Jawa Tengah ini dikenal memiliki ombak besar, sehingga pengunjung tidak diperkenankan mandi maupun bermain air. Keganasan ombak itu dikhawatirkan merupakan rip current atau arus balik yang mampu menyeret apapun ke tengah samudra.

Baca juga: Indahnya Pantai Karang Bolong Kebumen, Simpan Histori & Mitos

Pantai ini dinamakan Karang Bolong karena adanya goa dari batu karang yang menembus ke pantai di sebelahnya, yakni Pantai Suwuk. Goa Karang Bolong memiliki panjang sekitar 30 meter dan lebar sekitar 10 meter dengan ketinggian mencapai 5 meter.

Goa itu merupakan tempat orang menangkarkan burung walet untuk diambil sarangnya. Di balik panorama alam yang indah, Pantai dan Goa Karang Bolong itu menyimpan kisah misteri. Konon, ada juga orang yang melakukan pesugihan dengan memberikan sesaji kepada Nyi Blorong di tempat tersebut.

Mitos Goa Karang Bolong

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube, Rabu (12/1/2021), mitos yang ada di Goa Karang Bolong ini terjadi pada masa Kerajaan Mataram Islam. Saat itu, istri dari Sultan Mataram Islam jatuh sakit dan tidak ada satupun tabib yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Hingga akhirnya sang sultan menyepi ke sebuah hutan untuk bertapa.

Baca juga: Nginap di Rumah Warga Kebumen, Ganjar Pranowo Ndlosor di Tikar

Dalam pertapaannya, sang Sultan mendapat bisikan gaib bahwa yang bisa menyembuhkan penyakit sang permaisuri adalah bunga karang yang ada di goa dekat Pantai Karang Bolong. Kemudian sang sultan memerintahkan salah satu penasihat spiritualnya, yaitu Kyai Surti untuk mencari obat tersebut. Setibanya di Pantai Karang Bolong, Kyai Surti bertapa di goa yang dekat dengan pantai.

Dalam pertapaannya, Kyai Surti didatangi salah satu pengikuti Nyi Roro Kidul yang bernama Dewi Suryawati. Sang pengikut Nyi Roro Kidul itu menawarkan obat yang Kyai Surti cari, tetapi dengan persyaratan bahwa Kyai Surti harus menikahinya.

Baca juga: Asale Kebumen, Dulu Menyatu dengan Cirebon

Kyai Surti yang memiliki jiwa pengabdian tinggi kepada sang Sultan, tanpa pikir panjang menerima tawaran Dewi Suryawati tersebut. Kemudian Dewi Suryawati memberikan sarang burung walet sebagai obat penawar sakit yang diderita sang permaisuri.

Singkat cerita, Kyai Surti kembali ke kerajaan untuk memberikan obat penawar tersebut dan lambat laun, kondisi kesehatan permaisuri berangsur membaik hingga akhirnya pulih. Menepati janjinya, Kyai Surti kembali ke Pantai Karang Bolong untuk menikah dengan Dewi Suryawati. Mereka berdua kemudian tinggal di sana sebagai penjaga goa.

Baca juga: Jejak Gunung Api Purba di Pantai Menganti, Cikal Bakal Pulau Jawa

Ngunduh Sarang Burung Walet

Berawal dari mitos ini, ada ritual yang dilakukan masyarakat setempat secara turun-temurun saat akan berternak dan memanen sarang burung walet di goa tersebut. Ritual itu adalah acara unduh berupa pertunjukan wayang dan diakhiri dengan kenduri dan tayuban.

Dalam acara pertunjukan wayang tersebut, sang dalang akan membacakan mantra yang ditujukan kepada Nyi Roro Kidul, Dewi Suryawati, Kyai Surti dan beberapa nama lainnya.

Dalam menjalankan ritual ini, tokoh yang dimainkan dalang tidak boleh ada yang meninggal karena akan mendatangkan musibah bagi para pemilik ternak dan pemetik sarang burung walet. Ritual ini telah secara turun temurun berlangsung dan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang mengunjungi Pantai Karang Bolong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya