SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang milik maskapai Malaysia Airlines (wikipedia.org)

Solopos.com, PERTH–Pencarian Malaysia Airlines MH370 terus dilakukan di belantara Samudera Hindia. Hari ini, tim multinasional mengerahkan armada pesawat, kapal, dan 2 perangkat pencari suara bawah laut (submersible sound locators), mati-matian menemukan puing yang mungkin mengapung atau sinyal suara samar demi mengungkap misteri keberadaan Boeing 777-200ER dan 239 orang di dalamnya.

Empat pekan telah berlalu, waktu kian mendesak sampai baterei di kotak hitam — yang hanya bertahan sebulan — mati. Padahal, suar dari ‘ping’ black box akan membuat pencarian MH370 lebih gampang.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Namun, seperti dikabarkan FoxNews, Sabtu (5/4/2014) hingga saat ini belum ada pertanda keberadaan Boeing 777-200 ER itu.

Seperti dilansir Liputan6.com, perekam data yang ada dalam kotak hitam dapat membantu penyelidik  menentukan mengapa Penerbangan 370, yang menghilang 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing bisa berbelok begitu jauh dari rute semestinya.

Dua kapal dengan peralatan canggih yang dapat mendengar ‘ping’ dikerahkan untuk pertama kalinya pada hari Jumat ke sepanjang area pencarian yang membentang 150 mil, lokasi di mana pesawat diduga jatuh .

Kapal Angkatan Laut Australia, Ocean Shield dan milik Inggris, HMS Echo hari ini kembali ke area pencarian. “Ocean Shield adan HMS Echo akan melanjutkan pencarian bawah laut,” kata pusat koordinasi pencarian Mh370, Joint Agency Coordination Centre.

Bersama dengan 13 pesawat militer dan sipil, juga 9 kapal lainnya. Cuaca hari ini relatif cerah meski berpeluang hujan.

Duka Istri Penumpang

Sementara, seorang istri penumpang MH370, yang tak sabar menunggu kabar berita nasib pria yang ia cintai, mengemudi dari Perth ke pusat SAR di pangkalan Royal Australian Air Force di Pearce. Untuk bertanya langsung pada para petugas di sana — apa yang telah dilakukan untuk menemukan belahan jiwanya.

Danica Weeks, yang suaminya, Paul ada di Malaysia Airlines yang raib mengaku bersyukur, ia bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri proses yang dilakukan untuk menemukan MH370. “Aku merasa bersyukur bisa ada di sini, menyaksikan dari dekat proses pencarian, dan bisa mengajukan pertanyaan,” kata dia seperti dikutip dari Malaysia Insider.

Paul Weeks (39) adalah seorang insinyur mekanik. Ia naik MH370 ke Beijing lalu menuju ke Mongolia untuk mengerjakan sebuah proyek. “Aku merasa prihatin ada banyak anggota keluarga yang ada di luar negeri — di Beijing, Kuala Lumpur, Amerika, dan lainnya — semua keluarga yang tak bisa sini.”

Berada dekat para pencari membuat Danica merasa tenang. Namun, seperti yang lainnya, perempuan itu tak habis pikir, kok bisa pesawat jumbo itu bisa menghilang tanpa jejak.

Pun dengan dua putra pasangan Weeks– Lincoln (3) dan Jackson (11 bulan)  yang masih terlalu muda untuk memahami apa yang terjadi. Suatu hari saat melihat bintang terang di langit, si sulung berkata, ‘Selamat malam, Ayah. Aku mencintaimu. Sampai jumpa besok pagi saat sarapan’. “Kata-kata itu membuat hatiku sakit,” kata Danica.

Kali lain, saat Danica akan pergi kerja, Lincoln berkata, “Apakah kau akan pergi kerja selamanya seperti ayah?” Mungkin bocah polos itu tahu, Daddy-nya tak akan kembali.

“Kami, semua keluarga penumpang dan kru membutuhkan jawaban. Bukan hanya untuk aku, tapi untuk anak-anakku.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya