SOLOPOS.COM - Pemandangan Gunung Tidar Magelang. (Humas Pemkot Magelang)

Solopos.com, MAGELANG — Selain Alas Roban di pantai utara (Pantura) Jawa Tengah yang dikenal sebagai jalur tengkorak karena banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kawasan tersebut, ada juga jalur tengkorak di jalur lintas selatan. Jalur ini merupakan jalur penghubung Kabupaten Magelang-Purworejo.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Rabu (6/4/2022), pada 2021 silam, laka fatal sering terjadi dan memakan korban, baik itu korban meninggal ataupun luka-luka. Secara teknis, laka yang kerap terjadi ini  diakibatkan besarnya muatan yang dibawa pengguna jalan dan juga kondisi jalan yang curam dan berliku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, warga setempat mengkaitkan peristiwa kecelakaan lalu lintas ruas Magelang-Purworejo ini dengan adanya mitos-mitos dan salah satunya adalah mitos Makam Ki Angkong di Dusun Sabrang, Desa Margoyoso, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Semarang Rp22.000 per Liter, Ini Reaksi Ganjar

Sama seperti pada jalan Tanjakan Krumput di Kabupaten Banyumas, penduduk setempat meyakini jika pengguna jalan ingin selamat dari kecelakaan maut di kawasan ruas jalan tersebut, mereka harus melempar uang ke makam Ki Angkong yang terletak di tepi jalan.

Kepala Dusun Sabrang, Zarkoni mengatakan bahwa sejak zaman nenek moyang, kepercayaan tersebut sudah ada di mana setiap pengguna jalan harus melempar uang ke makam sesepuh dusun tersebut supaya memperoleh keselamatan selama perjalanan.

Zarkoni menambahkan bahwa Ki Angkong adalah sesepuh dusun yang memiliki nama asli Ki Ahwan yang berasal dari Yogyakarta yang dimakamkan di bawah pohon beringin di tepi jalan tersebut. Makam Kiai Ahwan ini berada tepat di kaki pohon beringin namun keberadaanya sudah tidak dapat dikenali karena seiring berjalannya waktu. Nisan makamnya sudah tidak utuh karena dibelit akar pohon beringin yang memiliki ukuran besar lengan pria dewasa.

Baca juga: Deretan Masjid Unik di Semarang, Nomor 3 dan 4 Mirip Kapal

Kebiasaan pengguna jalan dengan membuang uang ke kompleks makam dimanfaatkan warga sekitar untuk menyisir tepi jalan untuk mencari uang yang dibuang para pengguna jalan. Salah satu warga dusun setempat mengatakan bahwa setiap hari dia dan warga lain ke lokasi tersebut untuk mencari uang.

Hanya warga dusun setempat yang diperbolehkan untuk mengambil uang yang dibuang para pengguna jalan. Jika ada warga di luar dusun ikut-ikutan menyisir dan mencari uang, dia akan mendapat malapetaka.

Hingga berita ini ditulis, belum ada sumber-sumber yang jelas terkait asal usul dan latar belakang Ki Angkong atau Ki Ahwan tersebut. Namun, selain makam Ki Angkong, terdapat juga makam para tetua lainnya yang di makamkan di bahwah pohon beringin pinggir jalan ruas Magelang-Purworejo tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya