SOLOPOS.COM - Makam Al Habib Syekh Abu Bakar bin Ahmad bin Syekh bin Yahya Ba'alawi, yang menjadi tempat Ziarah bagi para wisatawan di Pulau Panjang Jepara. (Twitter/@unisnujepara)

Solopos.com, JEPARA —  Selain menyuguhkan keindahan, Pulau Panjang yang secara administratif masuk dalam Kelurahan Ujung Batu, Kec/Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini juga memiliki destinasi wisata religi bentuk Makam Syekh Abu Bakar Bin Ba’alawy, guru besar dan penyebar Agama Islam di pesisir pantai utara Jawa Tengah.

Setiap menjelang bulan Suro atau perayaan Islam lainnya, pulau ini selalu ramai dikunjungi oleh peziarah yang hendak mengenang jasa guru besar tersebut dan mendoakannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber, Senin (14/3/2022), keberadaan makam sang guru besar tersebut menjadi daya tarik tersendiri sejak diadakannya kegiatan haul yang diinisiasi oleh Habib Lutfi asal Pekalongan pada 2001. Sejak saat itu, Pulau Panjang menjadi destinasi wisata yang semakin populer.

Pengunjung Pulau Panjang tidak hanya menikmati pesona keindahanya saja tetapi juga peziarah yang datang dari berbagai daerah untuk mengunjungi makam dan melakukan ritual ngalap berkah,sebuah ritual untuk memintah berkah.

Baca juga: Nama Jembatan Brug Bodol Bumiayu dari Korban Laka yang Bodol Jeroannya

Biasanya, para peziarah datang saat momentum Hari Raya Idulfitri yang datang untuk berziarah dan melakukan ngalap berkah sekaligus menikmati keindahan pulau yang berjarak 2,4 km dari lepas Pantai Kartini. Secara silsilah keturunan para Walisongo yang rata-rata adalah keturunan ke-22 dari Rasulullah SAW, Syekh Abu Bakar bin Ba’alawi ini berada di urutan ke-29 dari Sayyidil Mursalin.

Makam sang guru besar dan penyebar agama Islam ini berada di dalam sebuah bangunan rumah yang mirip seperti masjid  di Pulau Panjang. Berdasarkan informasi dari juru kunci pertama, H. Ali Kromo, dulu makam Syekh Abu Bakar bin Ba’alay ini hanya berupa cungkup dan patok kecil biasa yang ditemukan sekitar tahun 1970-an.

Kemudian pada awal 1990-an, masyarakat mulai mendengar keberadaaan makam sang guru besar yang juga dikenal dengan sebutan Mbah Panjang tersebut dan akhirnya banyak yang melakukan wisata ziarah ke Pulau Panjang.

Baca juga: Riwayat Benteng Portugis & Jejak Wanita Cantik Bermata Biru di Jepara

Banyaknya peziarah menjadi alasan pembangunan Rumah Makam Mbah Panjang yang merupakan inisiatif dari H. Muqodhi. Peletakan batu pertama dilakukan Maulana Habib Muhammad Lutfi bin Yahya atau yang dikenal dengan sebutan Haibib Lutfi. Sedangkan haul menurut sang juru kunci pertama diadakan pada bulan Muharram, yaitu senin atau kamis minggu pertama.

Dalam acara haul, diadakan pengajian dengan mengundang penceramah. Haul ini dihadiri oleh rarusan jamaah ziarah dari berbagai wilayag, khususnya Desa Bulu, Desa Demaan, Desa Jobokuto, Desa Ujungbatu dan dari MWC NU Jepara  Kecamatan dan kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya