SOLOPOS.COM - Kali Pemai Brebes (Instagram/@jatirokeh)

Solopos.com, BREBES — Kali Pemali adalah sebuah sungai yang berhulu di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dengan nama mata airnya, yaitu Tuk Sirah. Kali Pini merupakan sungai terbesar di Kabupaten Brebes dengan panjang sekitar 125,4 km yang menggalir dari selatan ke utara dan bermuara di Laut Jawa.

Dihimpun dari Wikipedia, Senin (28/2/2022), Kali Pemali merupakan daerah aliran sungai (DAS) seluas 1,276,4 km persegi yang membentang dari Kabupaten Brebes hingga Kabupaten Tegal. Kali Pemali ini memiliki sekitar 17 anak sungai yang cukup besar, di antararanya Sungai Rambatan, Sungai Bersole, Sungai Lawak, Sungai Kumisik, Sungai Paeh, Sungai Prupuk dan masih banyak lagi.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Sedangkan mata air Tuk Sirah tereltak di Desa Winduaji yang jaraknya 70km dari Kota Brebes. Menurut arti namanya, Tuk Sirah berarti pangkal mata air. Selama bertahun-tahun, mata air Tuk Sirah menjadi tujuan wisata, terutama wisata religi karena ada unsur keramatnya.

Baca juga: Kisah di Balik Mitos Pernikahan Orang Sunda & Jawa

Berbicara mengenai keramat, rupanya Kali Pemali ini menyimpan misteri di mana serentatan kematian datang tiba-tiba yang kurang bisa diterima oleh akal manusia. Dihimpun dari berbagai sumber, banyak korban yang meninggal akibat tenggelam di Kali Pemali Brebes. Bahkan ada yang mengaitkan dengan mitos adanya mahkluk halus yang merupakan penunggu Kali Pemali yang disebut-disebut mereka adalaha Lembudana-Lembunini, buaya putih dan bangsa jin sejenisnya dan sudah menjadi mitos turun-termurun.

Salah satu warga desa bantaran Kali Pemali, Zaki Saefrudin mengatakan bahwa biasanya warga percaya dan tahu akan ada korban di Kali Pemali karena ada isyarat-isyarat mistis tertentu dari sang penunggu. Sosok makhluk halus penunggu sungai ini disebut warga setempat dengan sebutan Lembudana-Lembudinid. Zaki juga menambahkan pernah kejadian aliran sungai tiba-tiba beriak-riak aneh dan kemudian ada penampakan buaya putih.

Baca juga: Jernihnya Kalimancur Gowak, Air Terjun 4 Tingkat di Rembng

Menurut kepercayaan sebagian warga, Lembudana-Lembudini digambarkan sebagai mahkluk halus berwujud ular tapi berkepala kerbau. Dia mendiami aliran Kali Pemali Desa Dumleng hingga Desa Kertabesuki, Brebes. Zaki juga menambahkan jika setiap tahunnya, warga sekitar percaya bahwa penunggu Kali Pemali juga meminta korban tapi biasanya warga tersebut bukan warga setempat, melainkan warga di luar desa. Karena kepercaaan ini, masyarakat setempat mengkaitkan insiden kematian sejumlah korban di Kali Pemali sebagai bagian dari tumbal yang diminta oleh penunggu sungai.

Sementara itu, budayawan dan penikmat sejarah Pantura, Wijanarto, menyebutkan bahwa mitos-mitos yang berkembang di masyarakat Jawa ini sebagai bentuk ekspresi budaya yang lumrah sebagai bagian dari kosmologi alam. Dia mengatakan sungai menjadi salah satu sumber mitologi kuat selain gunung dan laut, bagi kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Selain itu karena sering dilakukan ritual-ritual di sungai pada masa nenek moyang sehingga unsur kemistisan semakin kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya