SOLOPOS.COM - Ilustrasi Jembatan di Kabupaten Brebes (Facebook/Ade Sucipto)

Solopos.com, BREBES — Di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terdapat sebuah jembatan dengan nama yang unik. Jembatan itu bernama Brug Bodol. Jembatan ini tepatnya berada di Dukuh Brug Bodol, Desa Jatisawit. Di balik namanya yang unik, ternyata ada sejarah dan kisah misteri dari masa kolonial yang melatarbelakangi penamaan jembatan tersebut.

Dilansir dari sebuah literasi dari kemendikbud.go.id, Sabtu (12/3/2022), penamaan jembatan ini berawal dari kisah pernikahan campur antara orang kulit putih/Belanda dan warga pribumi yang ditentang oleh pemerintahan Hindia Belanda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kisah yang dituturkan dari mulut ke mulut melalui generasi sesudahnya ini menceritakan bagaimana pasangan orang kulit putih dan pribumi mendapat hukuman mengenaskan atas pelanggaran yang mereka lakukan. Seperti yang diketahui, pernikahan antara orang kulit putih dengan warga pribumi saat itu dilarang keras oleh pemerintah Hindia Belanda.

Baca juga: Misteri Ikan Keramat di Telaga Ranjeng Brebes

Ekspedisi Mudik 2024

Pasangan Pengantin Dikuliti hingga Mati dan Gentayangan

Konon, pasangan yang menikah beda ras tersebut dikuliti dan dijadikan tumbal pembuatan jembatan megah karya zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Kisah ini berdasarkan adanya penemuan sebuah ruang mirip penjara dengan tahta sepasang pengantin di bawah jembatan tersebut. Sayangnya, sejarah mengenaskan ini tidak terdokumentasikan sehingga kisah ini hanya berlatar belakang pada cerita dari mulut ke mulut saja.

Singkatnya, sejak kejadian pernikahan orang kulit putih dengan warga pribumi tersebut, pemerintah Hindia Belanda melakukan segala cara untuk menghalangi pernikahan campur dan menetapkan hukuman berat  jika ada yang melanggar. Walaupun demikian, masih ada beberapa pria kulit putih/Belanda yang menjalin kasih bersama wanita pribumi melalui jalur pergundikan atau menjadikan wanita pribumi sebagai budak nafsu dan kemudian menjadikannya sebagai istri simpanan.

Singkat cerita, konon pengantin yang dikuliti tersebut ingin membalas dendam dengan menghantui pengguna jalan yang melintas di atas jembatan hingga menyebabkan kecelakan lalu lintas. Jika dikaitkan dengan dunia gaib, kemungkinan kutukan sejak zaman kolonial terkait pernikahan campur tersebut masih berlaku sehingga oleh masyarakat setempat,  bagi pengendara yang melintasi jembatan tersebut diminta untuk permisi dulu dengan membunyikan klakson kendaraan.

Baca juga: Candi Kramat, Kediaman Nyai Rantansari Penunggu Desa di Bumiayu

Kecelakaan Nahas 

Anehnya, setiap ada kecelakaan yang terjadi di jembatan tersebut selalu mengalami kondisi yang sama dengan pengantin beda ras yang dikuliti. Yaitu organ dalam korban selalu keluar tercecer di jalan yang dalam Bahasa Brebes disebut podol. Seolah-olah, tubuh mereka seperti habis dikuliti.

Hampir setiap bulan di tempat tersebut selalu terjadi kecelakaan, mulai dari pengemudi mobil hingga sepeda motor. Sampai sekarang,kejadian kecelakaan nahas tersebut masih terjadi. Kengerian peristiwa dengan kondisi korban yang podol tersebut membuat warga setempat menamai jembatan tersebut dengan sebutan Brug Podol.

Brug merupakan istilah dalam Bahasa Belanda yang berarti jembatan sedangkan podol, seperti yang disebutkan sebelumnya adalah istilah dalam bahasa Brebes untuk organ dalam manusia yang tercecer keluar. Jadi secara keseluruhan, Brug Podol berarti jembatan organ manusia. Seiring berjalannya waktu, penamaan Brug Podol berubah menjadi Brug Bodol dengan alasan kepraktisan pengucapan.

Baca juga: Ini Dia 4 Lapangan Sepak Bola Terbaik di Semarang

Dipugar

Penamaan ini Jembatan Brug Bodol bertujuan agar warga yang melintas selalu waspada dan berhati-hati. Jembatan ini pernah terbengkalai hingga pada 1970, pemerintah Indonesia memugar dan menggantinya menjadi jembatan baru. Alasannya, jembatan Brug Bodol dibangun dengan rute berkelok sehingga menurut logika memang rawan terjadi kecelakaan.

Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber, salah satu kejadian  kecelakaan yang terjadi di jembatan Brug Bodol ini terjadi pada 2018 silam di mana kecelakaan di jembatan berawal dari truk tronton yang mengalami rem blong dan kemudian menabrak sejumlah mobil dan kendaraan bermotor.

Berdasarkan data kepolisian, ada 13 mobil dan 20 sepeda motor yang dihantam kendaraan berat tersebut. Dari kecelakaan tersebut, lima orang tewas dan sisanya mengalami luka-luka yang kemudian dilarikan langsung ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Muhamadiyah Siti Aminah, Desa Jatisawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya