SOLOPOS.COM - Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang. ANTARA

Solopos.com, KUPANG — Misteri penemuan mayat ibu dan bayi di galian saluran pipa air bersih di Kali Dedeng, Penkase, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur beberapa pekan lalu. Seorang pria menyerahkan diri ke polisi.

Belum diketahui secara pasti apa peran laki-laki berinisial RB yang menyerahkan diri kepada polisi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selamat siang rekan-rekan, terkait penanganan kasus Penkase saya infokan bahwa hari ini, Kamis 2 Desember 2021 sekitar 12.00 WITA telah menyerahkan diri seseorang berinisial RB ke Ditreskrimum Polda NTT,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B, kepada Antara di Kupang, Kamis (2/12/2021).

Krisna yang pernah menjabat sebagai Kapolres Timor Tengah Utara (TTU) itu mengatakan untuk penyataan resmi dari Polda NTT kemungkinan baru akan disampaikan pada Jumat (3/12/2021) besok.

Ekspedisi Mudik 2024

RB, kata Kabid Humas, menyerahkan diri ke Polda NTT didampingi keluarganya.

Krisna enggan berkomentar bahwa RB adalah terduga atau pelaku atau juga tersangka utama dari kasus penemuan dua jenazah ibu dan anak itu.

Baca Juga: 24 Orang Diperiksa, Misteri Jasad Ibu dan Bayi di Saluran Pipa Gelap 

Sebelumnya diberitakan bahwa Kepolisian Resor Kupang Kota berhasil mengungkap identitas jenazah dari seorang wanita dan bayi yang ditemukan terkubur dengan balutan kantong kresek di dalam lokasi penggalian saluran pipa SPAM Kali Dendeng, Kota Kupang pada akhir Oktober 2021 lalu.

Korban perempuan bernama Astri Evita Seprini Manafe (AESN) yang berusia sekitar 30 tahun, dan Lael Maccabe (LM), bayi berusia satu tahun.

Korban merupakan warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Keberhasilan Polres Kupang Kota dalam mengungkap kasus ini, setelah pihaknya mengirimkan sampel dari korban untuk kemudian dilakukan tes DNA lalu ditelusuri oleh ahlinya.

Kasus ini dalam beberapa bulan terakhir menyita perhatian warga, tidak hanya di Kota Kupang tetapi hampir seluruh masyarakat NTT. Beberapa orang meminta agar pelaku pembunuhan itu ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Muncul juga sejumlah petisi yang berisi agar pelakunya diberikan hukuman yang setimpal atas perbuatan yang dilakukannya terhadap ibu dan bayi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya