SOLOPOS.COM - Ilustrasi harimau benggala. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Keberadaan harimau Jawa atau yang dikenal dengan nama latin Panthera tigris sondaica kini masih menjadi misteri. Meski dinyatakan sudah punah, satwa liar ini diyakini masih ada dan berkeliaran di sejumlah hutan, termasuk di Provinsi Jawa Tengah.

Perbincangan terkait keberadaan harimau Jawa kembali mencuat berdasarkan pengakuan warga di Desa Penawara, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, yang melihat kawanan harimau di persawahan. Kabarnya, kawanan harimau yang terdiri dari satu ekor indukan dan tiga anak itu bukan hanya muncul saat malam hari, tetapi juga pada siang hari yang memicu keresahan warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator sukarelawan RAPI Banjarnegara, Tejo Sumarno, mengatakan berdasarkan informasi warga, kawanan harimau itu juga sering muncul di Hutan Jlegong.

“Informasi warga seperti itu. Kawanan harimau itu sering muncul di Hutan Jlegong dan Penawaran yang berbatasan dengan Desa Tribuana, Kecepit, dan Sawangan, Kecamatan Punggelan,” ujarnya, Sabtu (21/5/2022), sebagaimana dikutip dari Murianews.com.

Baca juga: Jejak Harimau Jawa di Hutan Wingit Jateng

Harimau Jawa

Belum diketahui pasti spesies harimau apa yang dilihat warga di Banjarnegara. Kejadian ini merupakan kali kedua warga melihat harimau berkeliaran di Banjarnegara.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber, ada atau tidaknya harimau Jawa alias Panthera tigris sondaica sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Dikutip dari laman dlhk.jogjaprov.go.id, Minggu (22/5/2022), pembukaan hutan di Jawa pada awal 1800-an untuk menjadi perkebunan, mengusik habitat harimau Jawa, yang kemudian menimbulkan konflik antara harimau dengan manusia.

Banyaknya konflik antara harimau Jawa dengan manusia tersebut membuat perburuannya menjadi semakin massif. Hingga awal 1940-an, populasi harimau Jawa diperkirakan tinggal 200-300 ekor dan menurun terus setelah itu. Pada 1950-an harimau Jawa diperkirakan tinggal tersisa 25-an ekor.

International Union for Conservation Nature secara resmi mengumumkan harimau Jawa yang terakhir berada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada 1976. Sesudah itu harimau Jawa semakin menghilang dan akhirnya dinyatakan punah pada awal 1980-an.

Baca juga: Harimau Jawa Diyakini Masih Hidup di Hutan Angker Jateng, Di Mana?

Saat ini sesekali dilaporkan terlihat di hutan-hutan di pegunungan di Pulau Jawa, namun belum keberadaannya masih belum dapat diverifikasi.

Sejumlah warga di sekitar Gunung Pegat, Nguntoronadi, Wonogiri, meyakini hewan itu masih ada di Wonogiri. Mereka beberapa kali menjumpai hewan langka itu di Gunung Pegat. Di sebelah barat Desa Suruh ada daerah bernama Song Gogor yang dalam Bahasa Indonesia disebut Gua Anak Macan atau sarang macan.

Harimau Jawa juga diyakini masih ada di hutan kawasan Gunung Slamet yang membentang di lima kabupaten, yaitu Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas. Gunung ini memiliki hutan lebat yang diyakini sebagai habitat harimau Jawa.

Namun hingga kini, keberadaan harimau jawa ini secara fisik belum terbuktikan. Spesies kucing besar yang acap kali terlihat hanyalah macan kumbang dan macan tutul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya