SOLOPOS.COM - Ilustrasi harimau jawa. (Liputan6.com)

Solopos.com, SOLO – Spesies harimau Jawa bernama latin Panthera tigris sundaica dinyatakan telah punah sekitar 1970-an. Namun sampai saat ini ihwal harimau Jawa punah masih menyisakan misteri.

Satwa yang hidup di Pulau Jawa ini punah lantaran diburu manusia dan menyempitnya lahan menyusul eksploitasi untuk pertanian. Namun, berdasarkan sejumlah informasi, binatang ini kemungkinan belum punah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Klaim terbaru soal harimau Jawa belum punah dinyatakan oleh Direktur Peduli Karnivor Jawa (PKJ) Didik Raharyono. Dia menyebut satwa ini masih hidup di salah satu hutan angker di Jawa Tengah (Jateng).

Buntut Ricuh Kampung Mertodranan, Polresta Solo Razia di 3 Lokasi Ini

Klaim tersebut disampaikan berdasarkan foto yang didapat Didik dari salah satu pemburu. Foto yang diambil pada 3 September 2018 itu menunjukkan wujud harimau Jawa yang hidup di pedalaman hutan angker di Jateng. Dia lantas melakukan penelitian dengan mendatangi lokasi untuk mencari tahu kebenaran foto tersebut.

Dikutip dari Detik.com, Sabtu (15/8/2020), setahun sebelum menerima foto itu Didik sendiri pernah mencari harimau Jawa saat membantu peliputan Animal Planet. Tim menggunakan drone yang dilengkapi kamera pendeteksi suhu tubuh berhasil merekam pergerakan di dalam hutan Permisan, Meru Betiri, Jawa Timur.

Jejak Harimau Jawa di Hutan Wingit Jateng

Mistisisme

Didik menjelaskan dalam pandangan penganut aliran kebatinan di Jawa, harimau dihormati sebagai simbah. Komunitas itu disebut menjaga harimau dalam kesunyian.

Berdasarkan pengamatannya, komunitas spiritual mengembangkan budaya in-situ atau budi daya dengan cara membiarkan satwa hidup lestari di hutan. Adapun caranya misterius, bahkan terkesan tidak masuk akal.

"Mereka paham bahwa tidak ada satu pun spesies yang diciptakan tanpa ada gunanya. Mereka akan mati-matian menjaga, karena ini berkaitan dengan ritualnya, dengan kepercayaannya. Teman-teman pegiat spiritualitas mengatakan, ketika harimau Jawa punah, peradaban Jawa hilang," terang Didik.

Jembatan Sasak Bengawan Solo Hancur, Rp11 Juta Hanyut

Penampakan

Klaim soal harimau Jawa belum punah Dikutip dari Wikipedia, habitat satwa ini berada di hutan dataran rendah, sabana, dan pernah beberapa kali berkeliaran di kebun warga. Pada masanya hewan ini dianggap sebagai hama, sehingga banyak diburu atau diracun masyarakat.

Pada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Ada sejumlah usaha yang dilakukan untuk menyelamatkan harimau Jawa dari ancaman punah, salah satunya membuka taman nasional.

Tetapi, satwa ini dikatakan telah punah pada 1970-an. Meski demikian ada desas-desus yang beredar jika harimau Jawa belum punah.

Pilkada Solo 2020: Astrid Suntani Dekati Syailendra Cucu Pakubuwono XII

Pada November 2008 ada jasad wanita pendaki tak dikenal yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Wanita malang itu diduga meninggal karena serangan harimau.

Kemudian pada Januari 2009 ada laporan yang menyebut harimau ini muncul di Magetan, Jawa Timur, yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk.

Dikutip dari Antara, pada 2009 lalu ada juga penampakan hewan menyerupai harimau Jawa di Alas Kethu, Wonogiri. Selanjutnya pada 2010 lalu ada penampakan bekas cakar kucing besar di kawasan terdampak letusan Gunung Merapi.

Berbagai klaim itu menguatkan dugaan jika harimau Jawa belum punah. Menanggapi hal itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta segera dilakukan konservasi terhadap satwa tersebut jika klaim itu benar.

Awas, Kulkas Bisa Meledak Kalau Minuman Ini Disimpan di Freezer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya