SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gunung Semeru. (Wikipedia)

Solopos.com, LUMAJANG – Gunung Semeru merupakan gunung api aktif yang tertinggi di Pulau Jawa yang menyimpan sederet misteri. Gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia dan baru saja meletus pada Sabtu (4/12/2021).

Puncak gunung ini yang dikenal dengan nama Mahameru menyimpan mitos dan sederet kisah misteri yang dipercaya masyarakat. Konon, gunung yang berdiri di antara wilayah Malang dan Lumajang ini adalah tempat persemayaman Dewa Siwa.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Dikutip dari Merbabu.com, Minggu (5/12/2021) asal-usul Gunung Semeru tertuang dalam kitab kuno yang menjadi kepercayaan masyarakat Jawa pada abad ke-15. Saat itu Pulau Jawa adalah daratan yang mengambang di lautan lepas dan dipermainkan ombak.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Merapi & 2 Gunung Lain Siaga

Melihat hal itu para dewa di langit memutuskan untuk memaku Pulau Jawa dengan memindahkan Gunung Meru di India ke Pulau Jawa. Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu di punggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.

Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau tetapi masih tetap miring, sehingga mereka memutuskan memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.

Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Siwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru.

Baca juga: Inilah Penyebab Gunung Semeru Meletus

Dalam kepercayaan umat Hindu, Gunung Meru dianggap sebagai rumah para dewa dan sebagai sarana penghubung di antara manusia di bumi dengan dewa di dan kahyangan. Jika manusia ingin mendengar suara dewa, maka mereka harus bersemedi di puncak Gunung Meru.

Sampai saat ini masih banyak masyarakat Jawa dan Bali yang menganggap gunung sebagai tempat kediaman dewa atau mahluk halus. Selanjutnya daerah bergunung-gunung masih dipakai oleh manusia Jawa sebagai tempat semedi untuk mendengar suara gaib, seperti di puncak Gunung Semeru yang dikenal dengan nama Mahameru.

Bagi sebagian warga Bali, Gunung Semeru dipercaya sebagai bapak Gunung Agung yang dihormati. Oleh sebab itu mereka sering kali menggelar upacara sesaji kepada para dewa-dewa di Gunung Mahameru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya