SOLOPOS.COM - Gunung Merbabu (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO –– Masyarakat lereng Gunung Merbabu punya cerita. Penuturan yang populer di kalangan warga dan pendaki adalah soal pasar gaib yang bernama Pasar Setan. Pasar ini dijadikan ajang transaksi gaib diantara makhluk halus. Benarkah?

Kisah Pasar Setan di Gunung Merbabu sudah jadi cerita umum yang dikenal pula di kalangan pendaki dan pecintan alam. Tempat ini bahkan dijadikan tempat pos pendakian. Pendaki akan mendirikan tenda dan beristirahat di sini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lokasi ini begitu dikenal. Jalan yang terjal dan medan yang cukup rumit tak jadi penghalang sejumlah pendaki untuk mengunjungi lokasi ini. Biasanya sebelum mencapai tempat ini pendaki akan singgah ke Kenthen Songo.

Pasar Setan dituturkan di sejumlah blog pecinta alam. Kisah mistisnya jarang dituturkan. Pendaki lebih tertarik dengan kondisi alamnya yang menawan.

Tidak ada catatan resmi tentang pasar setan. Sebagian kisah sulit dikonfirmasi. Katanya setiap malam pasar ini akan berubah ramai. Sayangnya hanya beberapa orang dengan kemampuan khusus saja yang bisa merasakan hal ini.

Dalam situs Merbabu.com ada nama lain selain Pasar Setan yang dipercaya sebagai pasar makhluk halus. Namanya Pasar Bubrah.

“Pasar bubrah adalah pasarnya bangsa mahkluk halus. Watu gubug di Gn.Merbabu adalah pintu gerbang menuju kerajaan Gaib,” tulis laman itu.

Salah satu postingan cerita di situs tumblr.com ini menyinggung tentang pasar setan. Kisah dengan narasumber anonim ini menyebutkan pihaknya telah melakukan pendakian ke Gunung Merbabu beberapa tahun lalu.

Cerita yang diposting 2 tahun lalu itu menuturkan sejumlah kejanggalan yang terjadi saat pendakian. Katanya sebelum sampai di puncak gunung mereka bertemu dengan jasad pria tak dikenal yang tiba-tiba lenyap.

Saat mencapai lokasi mereka juga menyaksikan keramaian pasar setan yang hanya terjadi di malam hari. Kondisi alam berubah saat itu. Diklaim hal ini sudah biasa bagi warga sekitar. Sang penulis menutupnya dengan cerita soal bungkamnya masyarakat Merbabu yang akan kena kutukan jika menuturkan kisah ini.

Jika dilihat urutan ceritanya, tentu sulit dipercaya. Banyak mitos mistis yang berkembang sulit dikonfirmasi. Sebagian terdengar aneh. Laman belantaraindonesia.org mencoba meredam kisah ini dengan menyebut penamaan Pasar Setan hanya untuk penanda saja.

Entah mana yang benar, sebuah kisah penuh misteri nyatanya selalu menyelimuti Gunung Merbabu. Sama seperti “saudara kembarnya” Gunung Merapi yang dituturkan sebagai basis kekuatan ghaib.

Menurut catatan Wikipedia.org, Merbabu adalah gunung berapi tipe B yang pernah meletus ratusan tahun yang lalu. Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato atau gunung berapi yang berada di wilayah Magelang dan Boyolali.

Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pamrihan. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, “merbabu” berasal dari gabungan kata “meru” (gunung) dan “abu” (abu).

Nama ini baru muncul pada catatan-catatanBelanda. Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya