Solopos.com, PURWOREJO — Gua Seplawan adalah destinasi wisata alam di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tepatnya berada di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing. Gua ini konon dulunya digunakan oleh para nenek moyang sebagai tempat pemujaan.
Dilansir dari kemdikbud.go.id, Senin (25/4/2022), indikasi Gua Seplawan sebagai tempat pemujaan adalah ditemukannya arca emas Siwa-Parwati. Arca ini memiliki arti penting sehingga pada era 1970-an, dipindah ke Museum Nasional dan disimpan hingga sekarang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dari segi bahan, arca Siwa-Parwati ini dibuat dari bahan logam emas, khususnya bagian padmasana dan arcanya, namun bagian lapiknya terbuat dari perak. Siwa-Parwati digambarkan berdiri di atas padmasana dengan sikap samabhanga.
Baca juga: Menilik Jembatan Kalikuto Tol Semarang-Batang, Kokoh dan Estetik
Keduanya digambarkan dengan dua tangan, satu tangan masing-masing saling berpegangan, sedangkan satu tangan lainnya menampilkan sikap waradamudra. Pakaian masing-masing berupa kain, diikat dengan katisutra dan sampul yang disimpulkan di belakang sehingga membentuk seperti kelopak bunga.
Sedangkan perhiasan Siwa-Parwati terdiri atas jatamakuta, kundala, hara, keyura, kangkhana, udarabhanda, dan katisutra. Perhiasan yang sama juga dikenakan Parwati, perbedaanya hanya terletak pada pakaian yang dikenakan.
Arca Siwa-Parwati Seplawan digambarkan sebagai prabha lidah api. Masing-masing arca dinaungi chattra. Prabha dan chattra dibuat terpisah dengan arcanya, dan disatukan dengan teknik patri atau casting-on.
Baca juga: Antisipasi Kemacetan di Tol, Ganjar Promosikan Mudik via Jalur Selatan
Dengan demikian, keberadaan arca ini tidak hanya memberikan informasi tentang ritual keagamaan Hindu, melainkan juga memperkaya pengetahuan tentang teknik pembuatan arca pada masa Jawa Tengah klasik, yaitu sekitar abad ke 9-10 Masehi. Meskipun arca yang asli sudah dimuseumkan, namun arca Siwa-Parwati tetap bisa dilihat karena ada versi patungnya yang ada di pintu masuk gua.
Gua Sejuta Pesona
Sementara itu, berdasarkan penelusuran Solopos.com, nuansa alam yang ada di Gua Seplawan sangat kental ketika mulai menginjakan kaki di kawasan gua. Gugusan pohon besar dengan udara nan sejuk makin menambah eksotisme Gua Seplawan.
Untuk masuk ke dalam gua ini, pengunjung harus memiliki stamina yang kuat karena ada sejumlah anak tangga yang siap menghadang untuk dilewati. Belum lagi menyusuri kedalaman gua yang menyimpan sejuta pesona.
Baca juga: Berburu Golden Sunrise di Negeri Atas Awan, Gunung Kunir Purworejo
Sembari menuruni anak tangga, pengunjung bisa menikmati indahnya bebatuan alam yang ada di sekitar, serta warna warni bunga yang sengaja ditanam oleh pengelola untuk menambah pesona kawasan wisata.
Pengunjung juga dianjurkan mengenakan sepatu boots dan helm pelindung yang disediakan oleh pengelola. Jangan takut gelap karena sepanjang lorong gua, sudah dilengkapi dengan penerangan yang memadai.
Masuk ke dalam gua, nuansa alami sangat terasa karena pengunjung disambut dengan jalan datar dengan sesekali terdapat aliran air layaknya sungai yang memiliki air yang sangat jernih saat musim kemarau tiba.
Baca juga: Putri Patricia, Ratu Sinetron 90’an Asal Purworejo
Dari pusat Kabupaten Purworejo, lokasi wisata gua ini dapat ditempuh dalam jarak 20 km dengan estimasi waktu tempuhnya sekitar 40 menit. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan dimanjakan dengan pesona keindahan yang belum banyak diketahui.
Untuk masuk ke wisata ini, pengunjung harus membayar HTM sebesar Rp3000 untuk pengendara kendaraan roda dua dan Rp5000 untuk pengendara roda empat. Wisata ini buka dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
