SOLOPOS.COM - Puncak Gunung Wurung Kebumen (Instagram/@maschris.abroad)

Solopos.com, KEBUMEN — Gunung Wurung terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tepatnya berada di  daerah Kecamatan Karangsambung. Gunung ini terbilang unik karena hanya memiliki ketinggian sekitar 80 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan tidak memiliki puncak tertinggi.

Dilansir dari karya literasi di Scribd.com yang berjudul Cerita Legenda Gunung Wurung, Jumat (3/6/2022), penamaan ‘Wurung’ pada gunung ini diambil dari kata dalam Bahasa Jawa yang berarti ‘belum selesai.’

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan legenda terkait terbentuknya gunung tersebut, masyarakat setempat mempercayai jika gunung ini dulu dibangun oleh para dewa dari kayangan yang turun ke Bumi, tepatnya di Desa Karangsambung.

Saat itu, para sesepuh desa memohon kepada para dewa untuk dibuatkan sebuah gunung dan akhirnya doa tersebut dikabulkan dengan syarat. Adapun persyaratannya selama dewa membangun gunung tersebut, semua warga desa harus masuk ke rumah dan tidak boleh keluar menyaksikan proses pembangunan gunung yang dilakukan selama satu malam.

Para sesepuh kemudian mengumpulkan warga desa dan menyampaikan perihal persyaratan tersebut dan semua warga setuju. Tiba saat malam pembangunan gunung, semua warga bersepakatan untuk masuk ke rumah dan tidak ada satupun yang keluar.

Menjelang pagi dan proses pembangunan hampir selesai, seorang gadis yang tidak tahu menahu soal pembangunan gunung dan persyaratannya tiba-tiba keluar rumah untuk mencuci beras di sebuah sungai.

Baca Juga: Air Terjun Guci Tegal, Tempat Pesugihan di Gunung Slamet

Saat berada di sungai, betapa kagetnya dia melihat gundukan tanah yang sebelumnya tidak ada. Saat mengetahui ada sosok raksasa yang membawa batu untuk membangun gunung tersebut, gadis itu lari ketakutan sambil berteriak minta tolong. Beras yang dibawa gadis tersebut tumpah dan konon butiran-butiran beras tersebut berubah menjadi bebatuan gunung.

Seketika itu, proses pembangunan gunung berhenti dan para dewa meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke khayangan karena dewa menganggap warga desa melanggar perjanjian. Sejak saat itu, gunung tanpa puncak tersebut dikenal dengan sebutan Gunung Wurung yang berarti gunung yang belum selesai dibangun.

Hasil Aktivitas Geologi

Bebatuan Kaldera di Gunung Wurung (Instagram/@maschris.abroad) 

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, secara geologis, Gunung Wurung terbentuk dari batuan intrusi, materi batuan yang sebelumnya cair, pijar dan panas berasal dari magma yang ada di perut bumi dan hendak menerobos permukaan namun terlanjur membeku sebelum muncul ke permukaan.

Baca Juga: Di Mana Letak Kurusetra Lokasi Perang Baratayuda, Dieng atau India?

Sedangkan bebatuan yang dipercaya adalah beras yang tumpah sebenarnya adalah batu diabas yang merupakan batuan mafik, holokristalin dan subvulkanik yang setara dengan batuan basalt vulkanik atau gabro plutonik. Keberadaan Gunung Wurung ini merupakan bukti yang semakin memperkuat aktivitas geologi yang pernah terjadi di Kebumen hingga dikenal sebagai poros utama pulau Jawa.

Sementara itu, seorang wisatawan asal Amerika Serikat bernama Chris Green pernah mengunjungi Gunung Wurung ini pada Maret 2021 silam. Di akun Instagramnya @maschris.abroad, dia menuliskan “These pics are from the top of Gunung Wurung, one of the small dormant volcanos on the plateau, where the rock on the caldera rim looks like the lava cooled yesterday.” (Gambar-gambar ini diambil dari puncak Gunung Wurung, salah satu  gunung berapi tidur yang ada di kawasan dataran tinggi di Jawa, di mana daratan kaldera terlihat seperti lava yang baru saja membeku)

Dalam gambar tersebut, memang terlihat jejak-jejak aktivitas geologis yang pernah terjadi di kawasan Gunung Wurung ini dan salah satunya, seperti yang sudah disebutkan oleh Chris, daratan kaldera yang tampak di kawasan Gunung Wurung seperti lava yang baru saja membeku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya