SOLOPOS.COM - Wu, wanita yang makan nasi dan cabai selama lima tahun hingga meninggal dunia. (Detik.com)

Solopos.com, BEIJING — Kisah tragis dialami Wu, wanita yang hidup miskin di pedalaman Provinsi Guizhou, China. Selama lima tahun terakhir, Wu hanya makan nasi dengan cabai hingga akhirnya meninggal dunia karena kekurangan gizi.

Dilaporkan Detik.com, Rabu (15/1/2020), Wu sudah ditinggal mati ayahnya saat berusia 18 tahun. Wu dan adiknya kemudian bertahan hidup mengandalkan dana bantuan dari pemerintah senilai 300 Yuan atau sekitar Rp596.000 per bulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski hidup dalam kemiskinan, Wu tetap giat belajar hingga berhasil mendapatkan beasiswa senilau 7.000 Yuan atau setara dengan Rp13,9 juta per tahun.

Semenjak ayahnya meninggal, Wu dan sang adik menumpang di rumah pamannya. Kisah tragis berlanjur karena keluarga pamannya juga merupakan keluarga miskin. Ditambah dengan biaya pengobatan sang adik, membuat Wu memutuskan untuk mengurangi biaya makannya.

Wu mulai berhenti makan dengan normal. Selama lebih dari lima tahun, Wu bertahan hidup hanya dengan menyantap nasi dan acar cabai sebagai lauknya.

Kebiasaan itu berimbas kepada kesehatan Wu yang kemudian mengalami kekurangan gizi dan bobot tubuhnya hanya 22 kg saja pada Oktober 2019.

Wu mengaku mulai sulit untuk berjalan hingga bernapas sehngga dia pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Hasilnya, ia didiagnosa menderita masalah ginjal hingga hati, efek dari kurang gizi setelah menyantap nasi dan cabai selama lima tahun.

Wu sempat meminta bantuan kepada publik. Akhirnya donasi terkumpul hingga 1 juta Yuan atau hampir Rp2 miliar. Namun, donasi itu ternyata tak cukup untuk menyelamatkan nyawa Wu.

Wu meninggal dunia pada November 2019 karena komplikasi kesehatan dari kekurangan gizi. Sebelum meninggal, Wu menyatakan bahwa dia meminta bantuan kepada publik karena dia tidak mau meninggal disebabkan oleh kemiskinan yang membunuhnya secara perlahan.

Kisah Wu pun mendapatkan simpati dari banyak orang, serta membuka sisi lain dari realitas kemiskinan di China yang masih ada. Sebelumnya, Presiden XI Jinping menyatakan akan mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem yang ada di China.

Tingkat kemiskinan ekstrem ini dikhususkan untuk orang-orang yang bertahan hidup dengan uang kurang dari 627 Yuan atau Rp1,2 juta per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya