SOLOPOS.COM - Kepala Dinsos Sragen, Finuril Hidayati, menjelaskan tentang terobosan desa tumis saat di UPTPK Sragen, Senin (27/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Desa Jabung di Kecamatan Plupuh, Sragen, masuk kategori desa dengan kemiskinan ekstrem. Desa ini jadi pilot project desa tuntas kemiskinan atau tumis yang diadakan Pemkab Sragen.

Pemkab menggelontor Rp1,667 miliar untuk mengenastakan Desa Jabung dari kemiskinan. Jumlah warga miskin di Desa Jabung mencapai 637 keluarga berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) per Februari 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, dr. Finuril Hidayati, mengatakan penggelontoran Rp1 miliar lebih ke Desa Jabung itu berkaitan dengan program desa tuntas kemiskinan atau tumis. Terobosan ini dilakukan untuk menekan kemiskinan di Sragen yang masih di angka 13,83% versi Badan Pusat Statistik (BPS).

“Sejak 2012 itu, Pemkab Sragen sudah all out. Intervensinya macam-macam, namun belum mampu menggeser Sragen sebagai daerah termiskin di Soloraya. Atas dasar itulah, terobosan desa tumis muncul sebagai strategi baru dalam penanggulangan kemiskinan,” jelasnya.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem di Wonogiri Naik, Pemerintah Pusat Turun Tangan

Intervensi yang dimaksud Finuril antara lain PKH (program keluarga harapan), BPNT (bantuan pangan non tunai), terobosan provinsi dengan kebijakan satu desa satu OPD di daerah zona merah kemiskinan, dan seterusnya.

Program desa tumis merupakan gerakan gotong-royong semua organisasi perangkat daerah untuk menuntastkan kemiskinan. Kegiatan itu dimulai dari asesmen data, kebutuhan, hingga membentuk tim merumuskan formula intervensi yang tepat. Intervensi yang dilakukan dengan sistem keroyokan oleh OPD.

Komitmen Pemerintah Desa

Desa Jabung, satu dari 51 desa yang masuk zona merah kemiskinan, menjadi pilot project desa tumis. Keberhasilan program ini kuncinya ada pada komitmen kepala desa, perangkat desa, sampai ke ketua RT untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan.

Dinsos mengasesmen data DTKS dengan berbagai pendekatan sehingga akan diketahui apa yang harus dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan tersebut. Bisa dengan bantuan rehab rumah tidak layak huni, usaha ekonomi produktif, jambanisasi, dan lainnya.

Baca Juga: DPRD Karanganyar Waspadai Modus Surat Miskin di PPDB 2022/2023

Selain Desa Jabung, Pemkab juga akan melakukan intervensi kepada dua desa lain yang anggarannya diambilkan dari APBD Perubahan 2022 nanti. Kedua desa itu yakni Kadipiro di Kecamatan Sambirejo dan Cemeng di Kecamatan Sambungmacan.

Tahun 2023, ada tiga desa yang menjadi sasaran desa tumis berikutnya. Yakni Ngargotirto di Kecamatan Sumberlawang, Bonagung di Kecamatan Tanon, dan Karangmalang di Kecamatan Masaran.

Kades Kadipiro, Ibnu Indratmoko, menerangkan desanya dipilih jadi sasaran desa tumis karena jumlah keluarga miskinnya banyak, yakni 637 keluarga. Kadipiro masuk dalam zona merah kemiskinan di Sragen.

Baca Juga: Bupati Banjarnegara Kepala Daerah Termiskin di Jateng, Segini Hartanya

“Harapannya dengan program tersebut sudah tidak ada lagi warga miskin di Kadipiro. Dari Dinsos akan turun langsung untuk verifikasi DTKS itu. Pendekatannya nanti dengan mengangkat ekonomi kreatif dan UMKM di desa,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya