SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Sepak bola putra Sleman mengusung misi wajib menang dalam dua laga sisa di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2011 untuk mengamankan tiket final cabang olahraga sepak bola.
   
Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul menjadi dua lawan yang bakal dihadapi Sleman di sisa dua pertandingan. Dalam dua pertandingan sebelumnya, Sleman hanya meraup satu poin hasil imbang melawan Kota Jogja dan kalah saat berhadapan dengan Kabupaten Bantul.
   
Pelatih Sleman Tri Hartono mengaku sudah memiliki rencana untuk mengembalikan kondisi fisik dan taktik permainan dalam mengemban misi wajib menang. “Kepercayaan diri pemain juga kami [pelatih] kembalikan,” ungkapnya, Kamis (20/10).
   
Hartono optimistis timnya mampu meraup poin penuh saat bertemu Kulonprogo dan Gunungkidul. Pelatih tersebut juga optimistis Sleman masih mampu mewujudkan medali emas yang sudah ditarget sejak awal.
   
Kekalahan saat melawan Bantul tiga hari lalu membuat Hartono heran. Permainan anak didiknya terlihat serba salah dan kaget ketika meladeni permainan cepat yang dilakukan lawan. “Kaget membuat konsentrasi jadi buyar,” katanya.
   
Hartono menambahkan permainan jadi semakin kacau setelah tim lawan berhasil mencuri gol karena kepercayaan diri pemain menghilang. Di babak kedua, strategi penyerangan diterapkan anak didiknya tapi serangan yang dibangun selalu kandas di lini belakang lawan.
   
“Terlihat sekali mereka [pemain] terkesan buru-buru membangun serangan dan akhirnya serba salah serta tidak terencana,” kata Hartono. Usai pertandingan, Tri Hartono bertanya kepada anak asuhnya terkait dengan permainan yang di bawah standar tersebut.
   
Namun, ketika ditanya, para pemain hanya tertunduk diam. “Ya sudah, yang berlalu biarlah berlalu. Saya selalu tanamkan sikap sportif. Hasil pertandingan merupakan cermin kerja keras mereka,” urai pelatih SSB OCM tersebut.
   
Ditanya soal hambatan nonteknis berupa ketiadaan mess bagi para pemain sehingga tidak terkontrol kondisi fisiknya, Tri Hartono enggan berkomentar. Menurut beberapa pemain yang enggan disebutkan namanya, pemain tidak diasramakan oleh manajemen tetapi pulang ke rumah masing-masing usai latihan atau bertanding.
   
Kondisi itu berbeda dengan tim sepak bola dari kontingen lain yang mengasramakan para pemainnya. Hal serupa juga dilakukan tim sepak bola putri Sleman yang mewajibkan para pemain tinggal di rumah pelatih Sri Hastuti agar pemain mudah dikontrol dan fokus dalam mempersiapkan diri.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

HARJO CETAK

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya