SOLOPOS.COM - Perawat RS PKU Aisyiyah Boyolali, Purwani (jilbab hitam), saat dilepas oleh manajemen rumah sakit beberapa waktu lalu. Ia akan berada di Pakistan kurang lebih 28 hari. (Istimewa).

Solopos.com, BOYOLALIRS PKU Aisyiyah Boyolali mengirimkan salah satu perawat menjadi tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan kesehatan bagi warga yang terdampak bencana banjir di Pakistan.

Kabid Umum, Administrasi, dan SDI RS PKU Aisyiyah Boyolali, Thontowi Jauhari, mengatakan BNPB mengirim sejumlah 28 orang dalam satu tim, termasuk salah satu perawat RS PKU Aisyiyah, Purwani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pemerintah terhadap RS PKU Aisyiyah Boyolali,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (5/10/2022).

Ia mengatakan menyelamatkan nyawa manusia adalah wujud aktualisasi nilai-nilai Islam. Pemuliaan terhadap manusia tanpa melihat latar belakang apapun adalah nilai utama yang dipedomani RS PKU Aisyiyah.

Lebih lanjut, Thontowi mengatakan Pakistan telah dilanda banjir dahsyat pada 26 Agustus 2022. Banjir tersebut, terang dia, telah melanda hampir dua per tiga wilayah negara tersebut.

Baca juga: Mengenal Schizencephaly, Penyakit Langka yang Ditemukan di Boyolali

“Melalui surat tugas, BNPB memberikan tugas kepada 28 tenaga kesehatan untuk melaksanakan tugas bantuan kemanusiaan Pemerintah Republik Indonesia ke Pakistan selama 28 hari,” jelasnya.

Ia mengatakan penugasan akan dimulai pada Kamis (6/10/2022) hingga Rabu (2/11/2022). Sementara itu, Purwani, mengatakan keberangkatan baru akan dilaksanakan pada Kamis malam.

“Ini jam [pukul] 11.00 WIB ada pelepasan dari BNPB, malamnya kami akan terbang ke Pakistan,” cerita Purwani lewat sambungan telepon kepada Solopos.com, Kamis (6/10/2022).

Purwani menjelaskan berangkat untuk menjadi relawan kemanusiaan bukanlah hal pertama untuk dirinya. Ia mulai mengawali dunia relawan sejak erupsi Merapi pada 2010 dan berlanjut hingga sekarang.

Beberapa tempat telah ia sambangi saat kejadian bencana seperti saat gempa di Lombok pada 2018 dan banjir di Kalimantan Barat.

Baca juga: Sakit Tak Bisa Jalan, Lansia Meninggal Tertimbun Tanah Longsor di Banyumas

“Untuk yang internasional baru ini. Untuk persiapan yang jelas niat, kemudian mungkin karena sudah terbiasa merespons, yang jelas persiapan fisik dan mental,” kata dia.

Purwani mengatakan banjir memang terjadi pada Agustus 2022, dirinya juga mengaku telah mendapatkan pemberitahuan terkait kegiatan relawan tersebut dari grup Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

Ia mengatakan memang telah bersiap saat mendapatkan pemberitahuan. Namun, dirinya tetap menunggu instruksi dari BNPB Indonesia hingga pemanggilan untuk berangkat.

“28 yang dikirim itu ada dari TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, Universitas Andalan, dan MDMC enam orang. Yang dari Jawa Tengah ada saya dan dari RS PKU Aisyiyah Gombong,” terang dia.

Baca juga: 65 Bencana Terjadi di NTT Sejak Januari 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya