SOLOPOS.COM - Rusdi, seorang penderita ODGJ dari Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun terpaksa dipasung karena ditakutkan akan melukai orang lain, Rabu (23/12/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Miris. Satu keluarga di RT 030/RW 003, Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun jadi salah satu potret kemiskinan. Satu keluarga ini terdiri dari tiga orang yang semuanya adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Solopos.com mendatangi rumah sederhana di desa tersebut yang menjadi tempat tinggal tiga bersaudara ODGJ itu, Rabu (23/12/2020). Tiga orang itu bernama Simah, Satun, dan Rusdi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari tiga orang itu, Rusdi menjadi satu-satunya yang dipasung di dalam rumah. Kondisinya sangat memperihatinkan. Tangannya terikat dengan rantai besi di salah satu tiang rumah. Tubuhnya terlihat kurus dan kotor.

Berbeda dengan dua saudaranya, yaitu Satun dan Simah. Dua perempuan ini memang tidak dipasung. Keduanya terlihat hanya duduk-duduk di depan dan di dalam kamar.

Mereka bertiga ini sudah menjalani kehidupan dengan gangguan jiwa sejak berpuluh tahun lalu. Mereka menghabiskan waktu sehari-hari di rumah sederhana warisan orang tuanya.

52 Faskes di Boyolali Disiapkan Untuk Pelayanan Vaksinasi

Selama menderita gangguan jiwa, mereka bertiga sebenarnya diurus oleh saudara tertuanya bernama Sirah. Mbah Sirah, panggilannya, sangat telaten dan penuh kasih sayang dalam merawat ketiga adiknya itu.

Namun, kini Mbah Sirah sudah tiada. Nenek-nenek yang diperkirakan usianya sudah mencapai 100 tahun itu dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (20/12).

Seorang saudara dari Mbah Sirah, Tukimah, mengatakan Mbah Sirah telah meninggal pada Minggu. Selama ini, Mbah Sirah lah yang telah merawat ketiga ODGJ tersebut.

“Mbah Sirah itu sangat sabar saat merawat adik-adiknya itu. Sudah puluhan tahun. Itu yang Rusdi, mulai mengalami gangguan jiwa sekitar tahun 1970-an. Setelah itu baru Simah dan Satun,” ujarnya.

Terpaksa Dipasung

Dia menuturkan Mbah Sirah ini setiap hari memberi makan ketiga adiknya itu. Mbah Sirah sendiri yang memasak sagala kebutuhan pangan. Karena tidak memiliki sumber penghasilan, selama ini keluarga miskin ini mengandalkan bantuan dari pemerintah dan masyarakat.

“Selama ini sudah sering mendapatkan bantuan dari pemerintah dan masyarakat,” kata dia.

Sehari 3 Warga Madiun Meninggal Positif Covid-19

Saudara Mbah Sirah yang lain, Sukarno, mengatakan dari tiga saudaranya yang mengalami gangguan jiwa itu hanya satu yang dipasung. Rusdi terpaksa dipasung karena kerap mengamuk sehingga meresahkan masyarakat.

Untuk itu, keluarga berinisiatif untuk memasungnya. Ini supaya Rusdi juga tidak bepergian jauh sehingga menyusahkan pihak keluarga.

“Karena saudara yang dekat dari sini kebanyakan perempuan, jadi memang disepakati untuk dipasung,” ujarnya.

Mengenai harapan kesembuhan ketiga saudaranya itu, Karno hanya bisa pasrah. Selama ini pihak keluarga sudah berusaha maksimal untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan yang diderita tiga orang itu.

Masuk Jateng Wajib Tes Antigen Covid-19? Ini Kata Ganjar

Kepala Desa Purworejo, Suprayogi, mengatakan satu keluarga tersebut memang telah menjadi perhatian pemerintah desa maupun pemeirntah kabupaten. Selama ini, pemerintah desa juga telah memberikan bantuan sosial bagi keluarga dengan tiga ODGJ itu.

“Bahkan tiga bulan sekali ada pantauan dari Dinas Kesehatan dan bidan desa untuk mengecek kesehatan ketiga orang itu,” ujarnya.

Mengenai satu dari tiga orang tersebut yang dipasung, Suprayogi menegaskan itu sesuai permintaan dari pihak keluarga. “Kalau permintaan keluarga tetap dipasung, karena takutnya kalau dia itu mengamuk dan membahayakan orang lain,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya