SOLOPOS.COM - Foto tersangka kasus mutilasi Laeli Atik dan Djumadil. (Detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Polisi mengungkap sejumlah fakta baru terkait kasus pembunuhan mutilasi terhadap korban Rinaldi Harley Wismanu, 32, yang dilakukan tersangka Djumadil Al Fajri (DAF), 26, dan Laeli Atik Supriyatin (LAS), 27.

Salah satu fakta yang cukup mencengangkan yakni tersangka Fajri sempat main game online seusai memutilasi jasad Rinaldi di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Si DAF masih sempat dia menunggu L ini tidur, sempat bermain game online, itu pengakuan dia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9/2020).

Karyawan RSST Klaten Terpapar Covid-19 Ternyata 38 Orang, Seluruhnya Isolasi Mandiri

Ekspedisi Mudik 2024

Kombes Yusri menjelaskan tersangka Fajri butuh waktu dua hari untuk memutilasi jasad korban pada Sabtu (12/9/2020) dan Minggu (13/9/2020). Selama memutilasi jasad korban, Fajri dan Laeli sempat tidur di apartemen tersebut satu malam.

"Nah tanggal 13 September itulah dia memotong sampai malam. Alasan dari tersangka L, kecapekan, ketiduran di situ," imbuhnya dilansir Detik.com.

Seperti diketahui, Rinaldi dibunuh dengan cara dipukul batu bata sebanyak 3 kali dan ditusuk gunting sebanyak 9 kali. Korban dibunuh di Apartemen Pasar Baru Mansion pada Rabu (9/9/2020).

Tersangka Laeli dan Fajri Ternyata Sempat Tidur Bareng Jenazah Korban Mutilasi

Kemudian, kedua tersangka sempat mendiamkan jasad korban di dalam kamar mandi selama 3 hari. Lalu pada Sabtu (12/9/2020) pagi, keduanya kembali ke apartemen tersebut untuk memutilasi jasad korban.

"Tanggal 12 September itu dia mutilasi bagian bawah dan kedua tangan, dengan perlengkapan lengkap semuanya dan ada satu koper. (Potongan tubuh korban dimasukkan) ke plastik keresek dia rapikan, dibungkus, kemudian ditaruh kopi di situ untuk menghilangkan bau, bahkan disemprot pakai minyak wangi," jelasnya.

Membawa Potongan Tubuh Pertama

Setelah itu, keduanya membawa potongan tubuh pertama ke Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Keesokan harinya pada Minggu (13/9/2020), sejoli ini kembali ke Apartemen Pasar Baru Mansion untuk menyelesaikan memutilasi jasad korban.

"Tanggal 13 September pagi dia datang lagi untuk menyelesaikan sisa potongan yang lain, sekalian membersihkan dengan membawa gergaji. Dia beli lagi gergaji, kemudian dia beli juga seprai, cat, karena ada percikan darah di situ yang harus dibersihkan," paparnya.

Setelah itu, kedua tersangka kembali mengirim potongan tubuh korban ke Apartemen Kalibata City. Di sana, mereka menyimpan jenazah tersebut, sambil menunggu tempat untuk menguburkan jasad korban.

Menag Fachrul Razi Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi

Mereka mengontrak sebuah rumah di Permata Cimanggis, Tapos, Depok untuk menguburkan jasad korban. Kedua tersangka sengaja mencari rumah yang memiliki halaman di belakang agar memudahkan untuk menggali lubang kuburan.

Sebelumnya, Laeli dan Atik juga mengaku sudah punya niat melakukan pemerasan terhadap Rinaldi.

"Dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan, sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Awalnya adalah pemerasan pada korban-korban, kemudian mencari, yang terdekat adalah korban yang jadi korban mutilasi ini," tutur Yusri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya